Desain Dan Uji Alat Pemotong Batang Bieit Melon (Cucumis Melo L.) Untuk Sistem Peny Ambungan Dengan Metode Plug-In
Abstract
Prospek pengembangan agrobisnis dan agroindustri buah tropis amat cerah, baik di pasar dalam negeri maupun pasar intemasional. Dalam beberapa tahun terakhir, imp or buah Indonesia cenderung meningkat. Indikator impor buah, mengisyaratkan produksi buah dalam negeri belum mampu mengimbangi permintaan domestik. Hal ini dapat saja terjadi akibat keterbatasan penyediaan bibit unggul di pasaran dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Seiring dengan kemajuan teknologi, perbanyakan tanaman mengalami banyak kemajuan untuk mendapatkan bibit yang unggul dengan kualitas akar tanaman yang kokoh dan rasa buah yang enak. Cara memperbanyak tanaman sangat banyak ragarnnya, mulai dari yang sederhana sampai yang rumit. Ada yang tingkat keberhasilannya tinggi dan ada pula yang rendah. Perbanyakan tanaman dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu perbanyakan secara generatif dengan menggunakan biji, perbanyakan secara vegetatif yang meliputi stek, cangkok, rundukan, kultur jaringan dan sambung (grafting), dan perbanyakan. secara vegetatif-generatif. Salah satu perbanyakan tanaman secara vegetatif yang sedang diterapkan di negara maju seperti J epang adalah grafting. Grafting telah banyak diterapkan pada beberapa komoditi buah-buahan diantaranya tomat. Selain untuk perbanyakan tanaman, grafting juga bertujuan untuk memperoleh sifat perakaran yang baik, mengganti kultivar yang telah ada, mempercepat tahap reproduksi tanaman seleksi hibridisasi, memperoleh bentuk khusus, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit virus (Hartmann dan Kester, 1983). Perbanyakan bibit buah-buahan dengan cara penyambungan, diantaranya : penyambungan celah, penyambungan belah, penyambungan sisi, pangkas (potong), penyambungan sisip, dan penyambungan dengan metode plug-in. Penyambungan tanaman dengan metode plug-in adalah penyambungan dengan membuat ujung batang atas berbentuk kerucut seperti pensil dan ujung batang bawah berlubang kerucut, kemudian disambungkan menjadi satu (Honami et al., 1992; Nishiura et al., 1998). Tujuan dari penelitian ini adalah merancang pisau pemotong untuk memotong bibit melon yang akan disambung menggunakan metode plug-in. Kegiatan perancangan meliputi : rancangan pisau pemotong, jenis pisau pemotong dan arah gerakan pemotong, serta melakukan pengujian terhadap rancangan pisau pemotong batang bawah dan batang atas. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk menentukan sudut pemasangan pisau dan kecepatan pemotongan yang memerlukan energi paling rendah pada saat pemotongan. Alat pemotong yang dibuat terdiri dari plsau pemotong yang berfungsi sebagai pemotong batang bibit melon, motor stepper yang berfungsi untuk menggerakkanlmemutarkan pisau pemotong, kerangka penunjang berfungsi sebagai penopang alat pemotong secara keseluruhan, penjepit bibit berfungsi untuk memegang bibit melon dengan ukuran diameter yang dapat diatur dan rei berfungsi sebagai penyangga atau penopang penjepit bibit. Pengujian alat pemotong dilakukan dengan tiga tingkat kemiringan pisau (10°, 40° dan 45°) terhadap garis normal dan tiga tingkat kecepatan putar pisau (82 rpm, 87 rpm dan 90 rpm). Hasil pemotongan untuk setiap sudut kemiringan pemasangan pisau menunjukkan bahwa secara visual hasilnya seragam dan rapi. Hasil uji pemotongan untuk bibit melon varietas Sky Rocket menunjukkan bahwa sudut dan kecepatan putar optimum dengan nilai regangan (strain) rata-rata terendah adalah pada sudut kemiringan pisau 10° terhadap garis normal dan kecepatan putar pisau 82 rpm dengan nilai regangan (strain) rata-rata sebesar 7.14 /le. Sedangkan untuk bibit melon varietas Action 434 menunjukkan bahwa sudut dan kecepatan putar optimum dengan nilai regangan (strain) rata-rata terendah adalah pada sudut kemiringan pisau 10° terhadap garis normal dan kecepatan putar pisau 90 rpm dengan nilai regangan (strain) rata-rata sebesar 7.42/le.