Evaluasi Pemberian Pakan Protein Tinggi dalam Meningkatkan Produktivitas Maggot
Abstract
Maggot dapat dijadikan pakan alternatif sebagai pakan sumber protein hewani karena maggot memiliki kandungan nutrisi yang baik terutama pada kadar protein yang tinggi dan mudah ditemukan serta dikembangkan. Penelitian ini bertujuan membandingkan media tumbuh maggot dari bahan organik dengan formula pakan tinggi protein. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (pakan kontrol limbah buah dan limbah rumah tangga) dan P1 (pakan konsentrat protein tinggi). Pakan kontrol dan perlakuan protein tinggi diberikan sebanyak 13 kg selama pemeliharaan. Parameter yang diukur adalah konsumsi (gram), reduksi substrat (%), total biomassa akhir (g), jumlah maggot, bobot maggot (gram), indeks pengurangan limbah (%), FCR dan biokonversi (%). Data dianalisis menggunakan uji T sampel berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva BSF yang diberi perlakuan protein tinggi berpengaruh nyata (P<0,05) dibandingkan dengan pakan kontrol untuk parameter FCR namun untuk larva yang diberi perlakuan protein tinggi nyata lebih rendah untuk parameter konsumsi pakan, reduksi substrat, total biomassa akhir, jumlah maggot, bobot maggot, WRI, dan biokonversi larva. Kesimpulan dari penelitian ini pemberian pakan maggot menggunakan media tumbuh organik dan ransum buatan protein tinggi menghasilkan performa, biokonversi, nilai pengurangan limbah yang sama. Perlakuan bahan organik dan ransum protein tinggi menghasilkan FCR yang berbeda. Maggot can be used as an alternative feed as a source of animal protein because maggot has good nutritional content, especially at high protein levels and is easy to find and develop. This study aims to compare maggot growing media from organic materials with high protein feed formulas. This study used a completely randomized design with 2 treatments and 4 replicates. The treatments used were P0 (fruit waste control feed and household waste) and P1 (high protein concentrate feed). The control feed and high protein treatment were given as much as 13 kg during maintenance. Parameters measured were consumption (grams), substrate reduction (%), final total biomass (g), maggot number, maggot weight (grams), waste reduction index (%), FCR and bioconversion (%). Data were analyzed using paired sample T test. The results showed that BSF larvae treated with high protein had a significant effect (P<0.05) compared to the control feed for FCR parameters, but the larvae treated with high protein were significantly lower for the parameters of feed consumption, substrate reduction, total final biomass, maggot number, maggot weight, WRI, and larval bioconversion. The conclusion of this study is that maggot feeding using organic growing media and high protein artificial rations produces the same performance, bioconversion, waste reduction value. The treatment of organic matter and high protein rations resulted in different FCR.