Kualitas dan Stabilitas Dedak Padi dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Lama Penyimpanan 30 Hari
Date
2024Author
Sari, Martina Tri Puspita
Ridla, Muhammad
Sukria, Heri Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Dedak padi merupakan bahan pakan lokal sumber energi yang ketersediaannya melimpah di Indonesia, namun mudah mengalami ketengikan akibat dari tingginya kandungan lemak dan enzim-enzim pencerna lemak, sehingga menurunkan kualitas dedak padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode pemanasan sebagai metode stabilisasi yang umum digunakan serta penggunaan tepung dan ekstrak daun kelor sebagai antioksidan alami dalam menjaga kualitas dan stabilitas dedak padi setelah 30 hari penyimpanan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 4 pengelompokan dedak padi. Perlakuan-perlakuan tersebut yaitu tanpa stabilisasi dan tanpa penyimpanan (kontrol0), tanpa stabilisasi dan penyimpanan 30 hari (kontrol30), pemanasan oven suhu 110°C selama 20 menit tanpa penyimpanan (pemanasan0), pemanasan dan penyimpanan 30 hari (pemanasan30), penambahan tepung daun kelor (TDK) sebanyak 0,45% tanpa penyimpanan (TDK0), penambahan TDK dan penyimpanan 30 hari (TDK30), penambahan ekstrak daun kelor (EDK) sebanyak 600 ppm tanpa penyimpanan (EDK0), penambahan EDK dan penyimpanan 30 hari (EDK30), penambahan Butylated Hydroxytoluene (BHT) sebanyak 200 ppm tanpa penyimpanan (BHT0), serta penambahan BHT dan penyimpanan 30 hari (BHT30). Dedak padi disimpan menggunakan media penyimpanan berupa karung plastik pada suhu ruangan dengan rataan temperatur dan kelembaban yaitu 29,5°C dan 58,6%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total fenolik EDK yaitu sebesar 2970 mg Gallic Acid Equivalent 100 g-1 dengan aktivitas penangkal radikal sebesar 93,11%. Perlakuan-perlakuan yang diberikan terhadap dedak padi berpengaruh nyata (p = 0,05) terhadap semua variabel, kecuali kandungan serat kasar. Tidak ditemukan adanya kutu selama 30 hari penyimpanan dedak padi. Metode pemanasan merupakan metode stabilisasi terbaik dalam menurunkan kadar air (KA) dan asam lemak bebas dedak padi setelah 30 hari penyimpanan. Terdapat korelasi antara KA, aktivitas air (Aw), serta kelembaban ruangan. Penambahan EDK sama baiknya dengan BHT dalam menurunkan Aw serta meningkatkan nilai kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan dedak padi. Semua metode stabilisasi yang digunakan dapat menjaga kandungan protein kasar. Penambahan TDK merupakan metode stabilisasi terbaik untuk menurunkan kandungan lemak kasar dedak padi. Nilai bilangan peroksida dedak padi terendah dihasilkan dari perlakuan kontrol30, diikuti dengan TDK30 dan EDK30. Simpulan dari penelitian ini yaitu metode pemanasan dan penambahan daun kelor dapat menjaga kualitas dedak padi sesuai dengan standar mutu dedak padi meskipun belum memenuhi standar pada indikator stabilitas dedak padi. Namun dengan adanya kandungan fenolik dan aktivitas antioksidan yang cukup tinggi, penggunaan ekstrak daun kelor memberikan nilai tambah terhadap kualitas dedak padi.
Collections
- MT - Animal Science [1216]