Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Terbaik Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) terhadap Staphylococcus epidermidis
Date
2024Author
Apriliana, Tri Wahyu
Amirroenas, Dwierra Evvyernie
Rohaeni, Eni Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Mastitis subklinis merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan
produksi susu tidak optimal. Penyakit ini dapat diatasi dengan konsumsi tanaman
herbal. Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) merupakan salah satu
tanaman herbal yang mengandung sejumlah senyawa metabolit sekunder yang
bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui senyawa metabolit
sekunder dari ekstrak daun binahong yang memiliki aktivitas antibakteri terbaik
terhadap bakteri penyebab mastitis subklinis. Bahan herbal yang digunakan adalah
ekstrak daun binahong dan bakteri penyebab mastitis yang digunakan adalah S.
epidermidis. Beberapa analisis yang digunakan adalah fitokimia, kromatografi
lapis tipis (KLT), dan KLT bioautografi. Data yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri S.
epidermidis dapat dihambat oleh ekstrak daun binahong dengan zona hambat
selebar11 mm yang teridentifikasi pada fraksi dengan nilai Rf 0,95. Fraksi tersebut
merupakan senyawa triterpenoid yang berwarna ungu. Simpulan dari penelitian
ini yaitu ekstrak daun binahong mengandung senyawa metabolit sekunder berupa
fenolhidrokuinon, saponin, flavonoid, triterpenoid, dan steroid. Teridentifikasi
bahwa senyawa triterpenoid dalam ekstrak daun binahong pada fraksi senilai Rf
0.95 menunjukkan aktivitas terbaik dalam menghambat pertumbuhan S.
epidermidis sebagai salah satu bakteri penyebab mastitis subklinis dengan zona
hambat selebar11 mm. Subclinical mastitis is a disease that causes inoptimal milk production.
Subclinical mastitis can be treated with the help of herbal plants. Binahong leaf
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) is one of the herbals that contains a number
of secondary metabolite compounds that are antibacterial. This study aims to
identify the secondary metabolites of binahong leaves extract that have the best
antibacterial activity against bacteria that cause subclinical mastitis. The herbal
ingredient used was binahong leaves extract, and the bacterium that causes
mastitis used was S. epidermidis. Some of the analyses used were phytochemistry,
thin layer cromatography (TLC), and TLC bioautography. The data were analyzed
descriptively. The results showed that the growth of S. epidermidis bacteria could be inhibited by binahong leaves extract with an inhibition zone of 11 mm
identified in the fraction with an Rf value of 0.95. The fraction was a triterpenoid
compound marked purple. The conclusion of this study is that binahong leaf
extract contains secondary metabolites in the form of phenolhydroquinone,
saponins, flavonoids, triterpenoids, and steroids. It was identified that the
triterpenoid compounds in binahong leaf extract at Rf fraction 0.95 showed the
best activity in inhibiting the growth of S. epidermidis as one of the bacteria that
causes subclinical mastitis with an inhibitory zone of 11 mm.