Karakteristik Yoghurt Probiotik yang difortifikasi dengan Nanopartikel ZnO
Date
2024Author
Sari, Pipit Erlita
Arief, Irma Isnafia
Budiman, Cahyo
Abidin, Zaenal
Metadata
Show full item recordAbstract
Defisiensi zink merupakan prevalensi defisiensi mikronutrien yang paling
umum terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Ada lebih dari 25%
penduduk Indonesia yang telah menderita defisiensi zink. Zink merupakan mineral
esensial yang dibutuhkan selama proses kehamilan hingga perkembangan anak, dan
juga berperan penting dalam meningkatkan penyerapan usus, menjaga sistem imun,
serta memiliki efek bakterisida. Untuk memenuhi asupan zink ini maka perli
melakukan fortifikasi pangan dengan memanfaatkan mineral zink juga telah
tersedia dalam bentuk nanopartikel berupa ZnO (zink oksida) yang telah dijamin
aman untuk digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Penelitian ini menguji
karakteristik yoghurt yang difortifikasi dengan nanopartikel ZnO.
Adapun pengujian yang dilakukan meliputi nilai pH, viskositas, total asam
tertitrasi, serta dilakukan juga uji komposisi yoghurt, analisis mikrobiologi, analisis
aktivitas antibakteri, dan uji organoleptik. Dalam pembuatan yoghurt,
menggunakan starter Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus,
dan Lactiplantibacillus plantarum subsp. plantarum IIA-1A5 (Accession Number:
OR473281). Penelitian ini diterapkan enam perlakuan yaitu (1) yoghurt plain, (2)
yoghurt probiotik, (3) Yoghurt Probiotik + nano ZnO komersial, (4) Yoghurt
Probiotik + nano ZnO sintetik (sudah ada kandungan pektin di dalamnya), (5)
Yoghurt Probiotik + nano ZnO sintetik (tanpa pektin), (6) Yoghurt Probiotik +
pektin. Setiap perlakuan dilakukan tiga ulangan. Data diolah dengan analisis ragam
(ANOVA). Data diuji lanjut jika berbeda nyata (P<0,05) menggunakan Uji Tukey.
Pengujian statistik data uji organoleptik diolah menggunakan uji non parametrik
Kruskal-Walis. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan berbeda nyata (P < 0.05)
pada analisis viskostas, total bakteri asam laktat, dam mutu hedonik warna.
Aktivitas antibakteri menunjukkan hasil sedang, dengan kisaran luas zona hambat
di antara 5 sampai 10 mm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
yoghurt yang difortifikasi dengan nanopartikel ZnO menunjukkan karakteristik
fisikokimia dan BAL yang sesuai dengan standar SNI Yoghurt (2009). Zinc deficiency is a prevalent global issue, particularly acute in developing
nations, with over a quarter of the Indonesian population suffering from this
micronutrient deficiency. Zinc, an essential mineral required from pregnancy
through to child development, plays a critical role in enhancing intestinal absorption,
maintaining the immune system, and exerting bactericidal effects. Fortification of
food with zinc, including the use of zinc oxide (ZnO) nanoparticles, has been
recognized as a safe and effective method to address this deficiency. This study
examines the characteristics of yogurt fortified with ZnO nanoparticles.
The research involved various tests including physicochemical assessments
encompassing pH values, viscosity, total titratable acidity, as well as yogurt
composition analysis, microbiological analysis, antibacterial activity evaluation,
and organoleptic tests. The yogurt was prepared using starter cultures of
Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, and Lactiplantibacillus
plantarum subsp. plantarum IIA-1A5 (Accession Number: OR473281). Six
treatments were applied: (1) plain yogurt, (2) probiotic yogurt, (3) Probiotic yogurt
with commercial nano ZnO, (4) Probiotic yogurt with synthetic nano ZnO
(containing pectin), (5) Probiotic yogurt with synthetic nano ZnO (without pectin),
and (6) Probiotic yogurt with pectin. Each treatment was replicated thrice. Data
were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and further tested using
Tukey's test for significant differences (P<0.05). Organoleptic test data were
statistically evaluated using the non-parametric Kruskal-Wallis test. The results
indicated significant differences (P<0.05) in viscosity, total lactic acid bacteria, and
the hedonic quality of color. The antibacterial activity exhibited moderate
effectiveness, with inhibition zones ranging from 5 to 10 mm. Based on the findings,
yogurt fortified with ZnO nanoparticles demonstrated physicochemical
characteristics and lactic acid bacteria content that conformed to the Indonesian
National Standard for Yogurt (SNI Yoghurt, 2009).
Collections
- MT - Animal Science [1157]