Efektivitas pemberian ekstrak daun kenikir (tagetes erecta L.) dan seng terhadap perkembangan nematoda saluran pencernaan pada domba
Abstract
Infeksi cacing merupakan salah satu masalah dalam upaya peningkatan produktivitas ternak domba di Indonesia. Gangguan parasit nematoda menimbulkan kengian ekonomi yang disebabkan oleh penurunan produktivitas. Pengendalian nematoda saluran pencernaan dapat dilakukan dengan pemberiaan anthelmintik dan meningkatkan kekebalan tubuh ternak. Daun kenikir (Tagetes erecta L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai anthelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian ekstrak daun kenikir dan suplementasi Zn terhadap nematoda saluran pencernaan pada domba serta pengaruh infeksi cacing terhadap kecernaan, perubahan bobot badan dan konsumsi bahan kering.
Sebanyak 24 ekor domba muda digunakan untuk mempelajari efektifitas pemberian ekstrak daun kenikir dalam menghambat perkembangan nematoda saluran pencernaan. Penelitian juga mengkaji pengaruh infeksi cacing terhadap kecernaan, perubahan bobot badan dan konsumsi. Domba dikelompokkan dalam tiga perlakuan diantaranya adalah: K (tanpa infeksi cacing) dengan delapan ulangan, I (infeksi cacing) dengan 12 ulangan dan IZn (infeksi cacing + Zn) dengan empat ulangan. Kajian aktifitas anthelmintika ekstrak tanaman kenikir menggunakan 16 ekor domba dalam empat kelompok dengan perlakuan KI (infeksi cacing. tanpa kenikir), Iki infeksi cacing, kenikir satu kali/hari), Ik1Zn (infeksi cacing. kenikir satu kali hari+ZnSO4), Ik3 (infeksi cacing, kenikir tiga kali/hari).
Sebelum penelitian dimulai domba terlebih dahulu dibebascacingkan dengan pemberian toloxan® sebanyak lima ml/ekor. Dua minggu setelah pemberian obat cacing, domba diinfeksi dengan 5000 larva stadium L3 yang terdiri dari 80% Haemonchus contortus, 9% Trichostrongylus spp., 6% Cooperia spp. dan 5% Oesophagostomum spp. Ekstrak daun kenikir diberikan secara oral sebanyak 2,25 ml/kg bobot badan selama lima hari berturut-turut, setelah domba positif terinfeksi cacing. Domba diberi rumput gajah kering yang digiling dan konsentrat dengan perbandingan 50: 50 bahan kering sebanyak 4% bobot badan. Air minum diberikan
secara ad libitum. Suplementasi 30 ppm Zn dilakukan sejak domba diinfeksi cacing dan diberikan dengan mencampurkannya dalam konsentrat.
Rancangan Acak Lengkap unbalance digunakan untuk menganalisa pengaruh perlakuan terhadap kecernaan, konsumsi bahan kering dan perubahan bobot badan. Pengaruh pemberian ekstrak daun kenikir terhadap telur cacing dianalisis dengan rancangan acak kelompok. Penghitungan jumlah telur cacing digunakan metode MeMaster dengan sensitifitas 1 100. Nilai reduksinya dihitung dengan menggunakan rumus = [1-(K1/P1 x P2/K2)] x 100%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun kenikir dengan dosis 2,25 ml/kg bobot badan yang dikombinasikan suplementasi Zn (Ik1Zn) dapat menurunkan jumlah telur cacing sebesar 58,76%. Tingkat infeksi 5000 larva (L3) nematoda saluran pencernaan pada domba tidak mengganggu kecernaan bahan kering dan bahan organik, perubahan bobot badan serta konsumsi bahan kering.