Retensi Nitrogen Pada Anak Sapi Fries Holland (FH) Yang mendapat Empat Macam Pengganti Air Susu
View/ Open
Date
1987Author
Alim, Diana Ramadiani
Parakkasi, Aminuddin
Satoto, K. Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 32 hari dari tanggal 21 April sampai dengan 21 Mei 1987. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencoba mencari formula pengganti air susu yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam proses penyapihan dini dalam usaha produksi daging maupun produksi susu. Dengan menggunakan retensi Nitrogen sebagai tolak ukur, empat macam pengganti air susu yaitu; (1) pengganti air susu buatan import (WABRI RED) sebagai kontrol (K), (2) pengganti air susu P1 tanpa antibiotik (PO), (3) pengganti air susu susu P1 dengan antibiotik (P1), P2 dan (4) pengganti air dengan antibiotik (P2) digunakan untuk dibandingkan. Air susu pengganti nomor (2), (3), dan (4) adalah buatan sendiri.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Pola Acak Berblok ("Randomized Complete Block Design"). Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diukur digunakan analisis sidik ragam. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Duncan.
Jumlah anak sapi bangsa Fries Holland yang digunakan sebanyak delapan ekor yang berumur 5 - 7 hari, dibagi dalam dua kelompok berdasarkan bobot badan. Kelompok A rata-rata bobot badan awalnya 37.125 ± 2.394 dan kelompok B 35.00 ± 1.414 kg. Setiap kelompok terdiri dari empat ekor, masing-masing mendapat empat perlakuan yang diuji. Banyaknya makanan yang diberikan mengikuti cara pemberian makan hasil penelitian Noller et al. (1962) yang melakukan metode penyapihan dini pada umur 21 hari.
Dar i penelitian ini ditunjukkan bahwa pengaruh perlakuan tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi kering, kecernaan bahan kering, ekskresi bahan nitrogen melalui urin dan retensi nitrogen baik dalam g/ekor maupun g/kgBB-7. Sedangkan terhadap konsumsi
nitrogen, ekskresi nitrogen melalui feses dan kecernaan protein, perlakuan memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) masing-masing pada umur 8 14 dan 15 - 17 hari (g/kgBB-7), 17 hari (g/kgBB7) dan 17 hari (g/ekor dan g/kgBBO.76).
Perlakuan juga memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan protein.
Konsumsi bahan kering PAS K, PO, P1 dan P2 masing- masing 464.6, 500.7, 505.2 dan 466.9 g/ekor/hari, kecernaan bahan kering 88.23, 84.73, 84.62 dan 90.70 persen, konsumsi nitrogen 17.483, 14.626, 14.733 dan 20.362 g/ekor/hari, ekskresi nitrogen melalui feses 1.9329, 2.4535, 1.3695 dan 2.5354 g/ekor, kecernaan nitrogen (protein) 90.99, 82.37, 90.52 dan 91.24 persen, ekskresi nitrogen melalui urin 8.88, 4.42, 4.22 dan 6.11 g/ekor, retensi nitrogen 6.85, 7.42, 8.04 dan 12.26 g/ekor/hari, pertambahan bobot badan 0.2252, 0.1027, 0.127 dan 0.1528 g/ekor/hari dan efisiensi penggunaan protein 1.8912, 1.2594, 1.1138 dan 0.9051.