Mempelajari "Curing" Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.) Di PT Perkebunan IX Sampali (Sumatera Utara)
View/ Open
Date
1979Author
Sumardjono
Pratomo, Moedjijarto
Sukartaatmadja, Sukandi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tergantung dari tujuan dan penggunaannya tembakau dapat diolah dengan berbagai cara antara lain "sun curing", "fire curing", "flue curing", dan "air curing". Metoda "air curing" digunakan pada tembakau Deli, sesuai dengan tujuannya sebagai pembalut cerutu.
"Curing" tembakau diawali setelah daun-daun dipanen. Tembakau Deli berada di bangsal antara 16 sampai 24 hari, dan mengalami proses fisik dan kimia.
Dua unsur iklim yang sangat mempengaruhi jalannya proses "curing" adalah suhu dan kelengasan nisbi udara. Kedua faktor tersebut dikendalikan dengan pengaturan ventilasi dan panas buatan.
Bangsal merupakan salah satu faktor yang berpenga- ruh terhadap proses di dalam daun tembakau. Keadaan bangsal yang harus diperhatikan antara lain tata letak, ukuran serta kontruksinya.
Sumber panas untuk menguapkan air daun adalah udara alamiah. Untuk membantu jalannya proses tersebut digunakan panas buatan.
Pengolahan selanjutnya setelah tembakau mengalami "curing" adalah pemeraman (fermentasi) dan sortasi.