Analisis antropometri terhadap ruang kendali traktor roda empat buatan Jepang 'K' dan Eropa 'N'
Abstract
Keberadaan traktor roda empat telah banyak membantu petani dalam kegiatan pengolahan
tanah, hal ini ditunjang dengan semakin maraknya jumlah traktor roda empat yang terdapat di
Indonesia. Namun demikian traktor yang terdapat di Indonesia sebagian besar berasal dari hasil
produksi luar negeri. Kondisi ini tentunya akan merugikan bagi para petani lokal jika digunakan terusmenerus dalam jangka panjang karena dapat berdampak negatif terutama dari segi kesehatan.
Pendekatan ergonomi diperlukan untuk menganalisis penggunaan traktor guna memenuhi standar
keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi operatornya. Studi antropometri dijadikan sebagai tolak
ukur untuk pendekatan kali ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian tata letak komponen kendali
pada traktor roda empat buatan Jepang ‘K’ dan Eropa ‘N’ dengan petani pria di Kecamatan Jetis,
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur serta memberikan rekomendasi ruang kerja yang optimum dari
penempatan alat kendali pada traktor roda empat buatan Jepang ‘K’ dan Eropa ‘N’. Pemilihan kedua
jenis traktor ini didasarkan pada latar belakang data antropometri yang digunakan mengikuti acuan
data antropometri penduduk negara asal produsen traktor, yang mana penduduknya memiliki postur
tubuh sedikit berbeda. Traktor jenis ‘K’ merupakan hasil produksi dari negara Jepang sedangkan
traktor jenis ‘N’ berasal dari Eropa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapangan Siswadhi
Soepardjo pada bulan Maret hingga Juni 2012.
Pengukuran untuk memperoleh data antropometri menggunakan data sekunder mengacu pada
penelitian yang dilakukan Putri (2011) terhadap subjek petani pria di Kecamatan Jetis, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur yang berjumlah 60 sampel. Sementara itu pengukuran dimensi traktor
dilakukan dengan menggunakan berbagai alat pengukuran seperti pita ukur, jangka sorong serta busur
derajat. Hasil pengukuran yang telah dilakukan kemudian dibuat pemodelan CAD 3D menggunakan
software AutoCAD 2010. Selanjutnya dengan mengacu pada data persentil ke-5, 50 dan 95 dilakukan
penggambaran untuk mengetahui kesesuaian posisi kerja operator berdasarkan Selang Alami Gerakan
(SAG) yang aman terhadap ruang kerja operator traktor buatan Jepang ‘K’ dan Eropa ‘N’.
Hasil analisis menunjukkan bahwa desain tata letak alat kendali yang dioperasikan dengan
tangan pada traktor roda empat buatan Jepang ‘K’ dan Eropa ‘N’ sudah sesuai untuk ukuran rata-rata
persentil ke-50 dan 95 petani pria di Kecamatan Jetis, Ponorogo (Jawa Timur), karena secara umum
alat kendali berada pada daerah normal dan daerah maksimum operator. Begitu pun halnya untuk
penempatan pedal pada traktor buatan Jepang ‘K’ dimana letaknya sudah sesuai dengan data
antropometri yang diacu sedangkan pada traktor buatan Eropa ‘N’ perlu adanya penyesuaian kembali
bagi operator persentil 5. Dari analisis ergonomi terhadap desain traktor secara umum, dapat
diketahui bahwa kedua jenis traktor telah menerapkan kaidah ergonomi dengan baik yaitu dalam hal
pemilihan warna traktor dan pemberian simbol maupun teks untuk label alat kendali. Warna yang
diaplikasikan pada kedua jenis traktor merupakan warna yang kontras dengan warna lahan sehingga
dapat mudah terlihat, sedangkan simbol/teks untuk identifikasi alat kendali pada kedua jenis traktor
diaplikasikan pada bagian atas dari alat kendali dan juga lebih banyak menggunakan gambar
dibandingkan teks sehingga lebih efektif untuk diidentifikasi oleh operator