Analisis desain gagang cangkul berdasarkan antropometri petani pria dan beban kerja penggunanya pada lahan sawah di Kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tengah
Abstract
Cangkul merupakan alat untuk mengolah tanah secara tradisional yang pokok dan telah
digunakan oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun. Dibidang pertanian, cangkul digunakan
untuk membalik serta memecah dan meratakan tanah pada petakan lahan yang sempit dimana tidak
memungkinkan dilakukan pembajakan. Penggunaan cangkul untuk mengolah tanah di Demak
dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia, sehingga dapat menimbulkan kelelahan bahkan
cedera. Kombinasi yang baik antara mesin/alat dalam hal ini yaitu cangkul dengan kemampuan
manusia, secara mendasar perlu untuk performa optimum. Oleh karena itu, dalam mendesain suatu
mesin/alat diperlukan data antropometri dari pengguna mesin/alat itu sendiri agar diperoleh desain
yang efektif, aman dan nyaman dalam penggunaannya. Aman dan nyaman berarti tidak menimbulkan
cedera, sehingga penting untuk dilakukan pengukuran beban kerja agar pekerja dalam bekerja lebih
aman, kesehatan terjaga, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui desain tangkai cangkul yang ideal untuk petani di
lokasi penelitian, mengetahui tingkat beban kerja, besar konsumsi energi per menit bekerja
(kkal/menit. kg bb), besar konsumsi energi per ha bekerja (kkal/ha. kg bb) dan besar konsumsi energi
per kuintal tanah tercangkul (kkal/kuintal. kg bb)
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2012 di Kecamatan Wedung, Demak,
Jawa Tengah. Data yang diambil selama penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data beban kerja dan performansi kerja yang diperoleh dari pengukuran dan observasi lapang
terhadap empat orang petani pria yang sehat dan berpengalaman mencangkul. Data sekunder
merupakan data antropometri dari penelitian Ita Hanani (2012) yang melakukan penelitian di lokasi
yang sama. Data tersebut terdiri atas 49 parameter tubuh yang diukur dalam keadaan duduk maupun
berdiri. Pengolahan data antropometri meliputi analisis segmen gerakan mencangkul yang berasal dari
video atau foto gerakan mencangkul. Dari foto/video kemudian memplotkannya pada software CAD,
sehingga dapat dilihat sudut gerakan mencangkul. Sudut gerakan tersebut dapat dilihat kesesuaiannya
dengan Selang Alami Gerakan (SAG) yang berasal dari referensi Openshaw (2006) dan
penggolongannya berdasarkan data McCormick (1993). Berdasarkan SAG didapatkan parameter
antropometri yang berkaitan dengan desain gagang cangkul. Parameter antropometri tersebut
kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesesuaian dimensi dan bentuk gagang cangkul, dengan
memperhatikan dimensi awal alat dan kuisioner yang berkaitan dengan keluhan kerja. ...