Kombinasi perlakuan hot water treatment dan CaCl2 untuk mencegah kerusakan fisiologi buah Belimbing (Averrhoa carambola L.)
Abstract
Belimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu buah eksotik tropis yang
banyak tumbuh dan berkembang di wilayah Indonesia. Buah belimbing memiliki bentuk dan rasa
yang unik sehingga banyak digemari oleh konsumen di dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan
akan buah belimbing terus meningkat setiap tahun, sebesar 6.1% pada tahun 2000, 6.5% pada tahun
2005, 6.8% pada tahun 2010 serta diperkirakan akan mencapai 8.9% pada tahun 2015. Produktivitas
buah belimbing sendiri juga meningkat, dengan rata-rata produktivitas setiap tahunnya yaitu sebesar
67078 ton. Dengan potensi tersebut, belimbing dapat ditetapkan sebagai komoditas buah unggulan
nasional.
Secara umum, produksi belimbing manis saat ini masih digunakan untuk memenuhi
permintaan konsumen di dalam negeri saja. Salah satu kendala ekspor yang dihadapi diantaranya
tingginya serangan hama/lalat buah sehingga mengakibatkan banyak buah tidak lolos dalam proses
karantina. Selain itu, masalah penanganan pascapanen juga harus menjadi perhatian karena buahbuahan khususnya belimbing manis merupakan komoditas yang mudah rusak (perishable) baik
kerusakan mekanis, fisiologis maupun mikrobiologis. Perlakuan panas menjadi alternatif utama untuk
mengendalikan lalat buah. Metode yang digunakan adalah hot water treatment (HWT) dengan
kelebihan bahwa media air memiliki laju pemanasan yang lebih tinggi daripada penggunaan uap panas
sehingga lebih efektif sebagai medium perpindahan panas karena nilai konduktivitas air yang lebih
tinggi. Selain itu, dapat menghantarkan panas ke seluruh bahan secara total bukan hanya pada
permukaan saja. Perlakuan HWT ini dikombinasikan dengan perendaman dalam larutan kalsium
CaCl2. Masing-masing teknologi terapan tersebut secara terpisah telah terbukti secara signifikan dapat
mengatasi permasalahan penyakit pascapanen pada buah-buahan untuk aplikasi HWT dan
meningkatkan mutu serta melindungi dari kerusakan baik kerusakan mekanis, fisiologis, maupun
mikrobiologis untuk aplikasi perendaman dalam larutan CaCl2. Oleh karena itu diharapkan dengan
teknologi ini permasalahan di atas dapat diatasi dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi perlakuan hot water
treatment dan perendaman dalam larutan CaCl2 terhadap perubahan mutu buah belimbing selama
penyimpanan berdasarkan parameter laju respirasi, susut bobot, warna kulit buah, warna daging buah,
total padatan terlarut, kekerasan, kadar air dan mengamati tingkat penerimaan panelis terhadap
perubahan mutu buah belimbing akibat perlakuan hot water treatment (HWT) dan perendaman dalam
larutan CaCl2 selama penyimpanan serta menentukan umur simpan buah belimbing akibat kombinasi
perlakuan hot water treatment (HWT) dan perendaman dalam larutan CaCl2. ...