Pengaruh suhu dan kecepatan aliran udara terhadap laju pengeringan teh hijau dengan menggunakan "rotary panner" di kebun percobaan pasir sarongge pacet
Abstract
Pengeringan adalah salah satu proses pokok dalam pengolahan teh hijau dengan tujuan menurunkan atau mengurangi kandungan air dari dalam daun teh pucuk sampai kadar air yang sesuai dengan ketentuan menurut standar yaitu 3 - 4 persen. Mesin-mesin pengolahan teh hijau ter- masuk alat pengering dikenal banyak bentuk dan macamnya. Sampai saat ini masih didatangkan dari luar negeri.
Sekarang mesin-mesin pengolahan teh hijau yang ada di Indonesia belum ada yang secara keseluruhan lebih baik dari yang lainnya, sehingga perlu adanya penelitian-penelitian untuk mendapatkan mesin-mesin yang cocok dan lebih baik untuk kondisi bahan baku yang ada. Hal tersebut penting artinya bagi negara kita yang merupakan negara agraris.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kecepatan aliran udara dan suhu terhadap laju penurunan kadar air daun teh pucuk segar. Diharapkan akan diperoleh gambaran mengenai kondisi pengolahan yang tepat, sehingga
dapat memperbaiki cara pengolahan teh hijau. Alat pengering yang digunakan adalah tipe kontinue dengan sumber panas adalah minyak solar.
Perlakuan terdiri dari 2 faktor yang masing-masing adalah suhu dan kecepatan aliran udara masuk ke dalam alat pengering. Suhu terdiri dari tiga taraf yakni 90, 100 dan 110 derajat C sedangkan kecepatan aliran udara terdiri dari empat taraf yakni 0, 120, 140 dan 160 meter per menit.
Pengamatan pada penelitian ini dilakukan terhadap laju penurunan kadar air daun teh pucuk selama pengeringan dan kelembaban udara di dalam ruangan pengolahan teh hijau.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan aliran udara pada pengeringan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan kadar air daun teh pucuk. Suhu memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap penurunan kadar air daun teh selama pengeringan berlangsung. Penurunan kadar air berkisar antara 2 sampai 12,5 persen.