Pengaruh tebal tumpukan dan tempering pada pengeringan gabah dengan alat pengering tipe bak
Abstract
Percobaan pengeringan gabah menggunakan alat pengering tipe bak, telah dilaksanakan di Laboratorium Departemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Perlakuan yang dicobakan adalah faktor tebal tumpukan gabah dan faktor lamanya tempering. Faktor ketebalan tumpukan gabah dilakukan pada tiga taraf, yaitu ketebalan tumpukan gabah setinggi 10, 20 dan 30 centimeter. Pemberian lama tempering juga dilakukan pada tiga taraf, yaitu: 0, 0.5 dan 1.0 jam.
Pengamatan dilakukan terhadap laju penurunan kadar air, laju evaporasi, efisiensi pemanasan udara, efisiensi pengeringan dan efisiensi penggunaan panas total. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua kali ulangan.
Dari percobaan ini diperoleh hasil bahwa laju penurunan kadar air gabah berkisar 0.95 1.69 persen/jam dengan nilai rata-rata 1.27 persen/jam. Kisaran laju evaporasi yang terjadi adalah 83.55 177.95 gram uap air/jam. Untuk efisiensi pemanasan udara rata-ratanya adalah 39.10 persen dengan nilai terendah 29.30 persen dan nilai tertinggi 52.99 persen. Efisiensi pemanasan udara menurut
ketebalan tumpukan gabah 10, 20 dan 30 centimeter berturut- turut: 49.96, 36.91 dan 30.42 persen. Besarnya efisiensi pengeringan berkisar 23.95 86.65 persen dengan rata-ratanya sebesar 56.36 persen. Sedangkan untuk efisiensi penggunaan panas total besarnya berkisar 12.60 dengan rata-ratanya sebesar 20.15 persen. - 26.83 persen
Faktor tebal tumpukan gabah berpengaruh sangat nyata terhadap laju penurunan kadar air, laju evaporasi, efisiensi pemanasan udara, efisiensi pengeringan dan efisiensi penggunaan panas total. Sedangkan faktor lama tempering berpengaruh sangat nyata terhadap laju penurunan kadar air laju evaporasi, efisiensi pengeringan dan efisiensi penggunaan panas total, serta tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap efisiensi pemanasan udara. Interaksi antara faktor tebal tumpukan gabah dengan faktor lama tempering tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju penurunan kadar air, laju evaporasi, efisiensi pemanasan udara, efisiensi pengeringan dan efisiensi penggunaan panas total.