Pembiakan vegetatif pohon hutan gambut tumih (combretocarpus rotundatus (miq.) danser) dengan metode stek pucuk
Abstract
Pembiakan secara vegetatif merupakan sebuah cara alternatif penyediaan
bibit yang siap tanam untuk kegiatan rehabilitasi. Salah satu tekhnik pembiakan
vegetatif adalah dengan metode stek pucuk. Metode ini relatif mudah dan
menghasilkan bibit dengan kualitas baik dan memiliki karakteristik yang sama
dengan induknya. Tekhnik pembiakan vegetatif jenis C. rotundatus belum
diketahui hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi
pembiakan vegetatif jenis C. rotundatus dan menguji pengaruh pemberian zat
pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek pucuk C. rotundatus.
Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca persemaian KOFFCO System,
Bagian Silvikultur Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan
Konservasi Alam (P3HKA) Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan pada
bulan Agustus hingga Desember 2010. Bahan yang digunakan adalah pucuk
anakan alam C. rotundatus, hormon IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA 50 ppmNAA 50 ppm, dan alkohol 70 %. Media yang digunakan adalah serbuk kelapa
(cocopeat), sekam padi, dan vermikulit. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap dengan empat perlakuan yaitu IBA 100 ppm, NAA 100 ppm, IBA
50 ppm – NAA 50 ppm, dan kontrol. Setiap perlakuan memiliki tiga ulangan yang
dalam masing-masing ulangan terdapat 45 batang stek, total unit pengamatan 540
batang.
Dari data yang didapatkan, perlakuan IBA 100 ppm memberikan nilai
terbesar pada empat parameter yaitu persen tumbuh stek berakar (66,67%), jumlah
akar (6,25), dan berat basah akar (1,62 gram). Stek dengan perlakuan kontrol
memberikan nilai tertinggi pada parameter panjang akar (12,38 cm), berat basah
tunas (0,36 gram) dan berat kering tunas (0,09 gram). Untuk berat kering akar,
perlakuan NAA 100 ppm memberikan nilai tertinggi yaitu 0,49 gram. Dari hasil
analisis sidik ragam, perlakuan berpengaruh nyata terhadap tiga parameter, yaitu
persen tumbuh stek berakar, panjang akar, dan jumlah akar. Sedangkan untuk
berat basah akar, berat kering akar, berat basah tunas, dan berat kering tunas,
perlakuan tidak berpengaruh nyata.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa C. rotundatus dapat
diperbanyak dengan metode stek pucuk dan pemberian hormon tidak memberikan
hasil yang berbeda signifikan terhadap pertumbuhan stek pucuk C. rotundatus.
Perlu adanya penelitian tentang uji lapang dari hasil stek pucuk jenis C.
rotundatus.
Collections
- UT - Silviculture [1286]