Pengaruh tingkat pemberian daun petai cina terhadap kematian, rontok bulu, kadar haemoglobin, kadar hematokrit, dan berat kelenjar thyroid ternak kelinci
View/ Open
Date
1982Author
Minawati, Dewi
S., Lili Amalia
Harini, Sri
Aboenawan, Lili
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan daun petai cina (Leucaena leucocephala (Lam) de WITT) sebagai bahan makanan ternak sampai saat ini belum banyak dilakukan. Hal ini dikarenakan petai ci na mengandung suatu racun "mimosine" yang bila digunakan secara berlebihan dalam ransum dapat mengakibatkan efek- efek yang merugikan pada ternak misalnya rontok rontok bulu, wan menjadi lesu dengan diikuti penurunan bobot badan, besaran kelenjar thyroid, salivasi yang he- (pada ternak-ternak ruminansia) dan terlambat dewasa kelamin (pada unggas).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemberian daun petai cina dalam ransum terhadap ke matian, rontok bulu, kadar haemoglobin dan hematokrit da- rah, dan berat kelenjar thyroid pada kelinci jantan lokal.
Di dalam penelitian ini digunakan 24 ekor ternak ke- linci jantan lokal dengan bobot antara 680 s/d 920 gram yang dibagi secara acak kedalam 4 perlakuan ransum. Per lakuan yang diberikan adalah ransum campuran antara kang kung dengan daun petai cina dimana tingkat daun petai ci- na dalam ransum adalah : 0, 20, 40, 60 persen.
Berdasarkan Uji Chi-square ternyata tingkat daun pe- tai cina dalam ransum berpengaruh sangat nyata terhadap kematian ternak kelinci (p / 0.01). Dengan Uji F menggu- nakan Rancangan Petak Terpisah untuk pengukuran kadar hae moglobin dan hematokrit darah kelinci terlihat pengaruh perlakuan tidak nyata, sedangkan waktu sangat nyata penga ruhnya terhadap kadar haemoglobin dan hematokrit darah ke linci (p0.01). Ada interaksi antara perlakuan dan wak tu terhadap kadar haemoglobin dan hematokrit darah kelin- ci (p0.01).
Pada penimbangan berat kelenjar thyroid berdasarkan Uji F dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap terlihat bahwa pengaruh perlakuan tidak nyata terhadap lera; kelen jar thyroid selama penelitian berlangsung.