Pengaruh Penambahan tetes Pada tepung Daun Ketela Pohon (Manihot esculenta, Crantz) Terhadap Koefisien Cerna Bahan Kering, Bahan Organik dan Energi Pada Kerbau (Bubalus bubalis)
View/ Open
Date
1985Author
Widjaja, Haryanto
Sofyan, Lily Amalia
Hendratno, Cornelia
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan di Bagian Biologi dan Kedokter- an Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Atom Nasional, Jalan Pasar Jum'at, Jakarta Selatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ting- kat penambahan tetes yang optimal pada tepung daun ketela pohon (Manihot esculenta, Crantz) dalam pengaruhnya terha- dap koefisien cerna bahan kering, bahan organik dan energi ransum pada kerbau yang diberi rumput lapang sebagai ma- kanan basal.
Pada penelitian ini digunakan empat ekor kerbau sa- wah (Bubalus bubalis) betina yang difistula, berumur lebih kurang 12 tahun dan mempunyai bobot badan awal 165 kg, 178 kg, 182 kg dan 205 kg (rata-rata 182.50± 16.66 kg).
Susunan ransum percobaan adalah sebagai berikut (dalam bahan kering): ransum A (ransum kontrol) rumput lapang ad lib. + tepung daun ketela pohon 0.5% dari bo- bot badan hewan; ransum B rumput lapang ad lib. tepung daun ketela pohon 0.5% dari bobot badan hewan + tetes 0.3% dari bobot badan hewan; ransum C rumput lapang ad lib. + tepung daun ketela pohon 0.5% dari bobot badan he- wan + tetes 0.4% dari bobot badan hewan; dan ransum D rumput lapang ad lib. tepung daun ketela pohon 0.5% dari bobot badan hewan tetes 0.5% dari bobot badan he- wan. Pada setiap ransum ditambahkan vitamin, tepung tu- lang dan garam dapur sebanyak 50 gram/ekor/hari. Air mi- num diberikan secara ad libitum.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah bujur sangkar latin 4 x 4 dengan analisis sidik ragam menurut metoda yang diterangkan oleh Steel and Torrie (1980), ke- mudian dilanjutkan dengan uji jarak Duncan untuk memban- dingkan perlakuan ransum yang berbeda nyata.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konsumsi bahan kering, bahan organik dan energi ransum yang mendapat tam- bahan tetes tidak berbeda nyata dengan ransum yang tidak mendapat tambahan tetes; akan tetapi ransum yang mendapat tambahan tetes cenderung dikonsumsi lebih banyak dibanding ransum yang tidak mendapat tambahan tetes....