Kebutuhan protein untuk hidup pokok dan pertumbuhan ayam petelur tipe medium : suatu studi kasus
View/ Open
Date
1985Author
Irianti, Erni
Amrullah, Ibnu Katsir
Ahmad, Baihaqi H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Suatu studi kasus telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Unggas, Fakultas Pe ternakan, Institut Pertanian Bogor. Dimulai dari tanggal 29 November 1983 sampai tanggal 15 Februari 1984.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati kebu- tuhan protein hidup pokok dan pertumbuhan ternak ayam petelur tipe medium yang sedang tumbuh untuk daerah yang beriklim tropis.
Penelitian ini menggunakan 102 ekor anak ayam petelur tipe medium strain "Hisex Brown" umur sehari yang dibagi kedalam 8 petak kandang yang berukuran masing-masing 100x100x60 cm. Enam petak kandang masing-masing diisi 13 ekor ayam dan dua petak lainnya terdiri dari 12 ekor. Ransum percobaan mengandung 20.83% protein kasar dan 2914.94 kkal energi metabolis, yang penyusunan ransumnya berdasarkan tabel bahan makanan dari Scott et al. (1976). Kandungan protein dari bungkil kelapa dihitung berdasarkan tabel bahan makanan dari Lubis (1963). Ransum dan air minum setiap harinya diberikan secara ad libitum.
Metoda perhitungan kebutuhan protein dipergunakan model Hurwitz et al. (1978). Peubah yang diukur selama penelitian meliputi bobot badan, konsumsi ransum, analisa kandungan protein tubuh dan protein metabolis. Ransum yang dianalisa ternyata mengandung 18.11 protein.
Konsumsi ransum penelitian mendekati angka yang dike- mukakan oleh Scott et al. (1969), sedangkan bobot badan dan pertambahan bobot badan hasil penelitian lebih rendah. Konsumsi protein kasar rata-rata 7.30 ± 4.03 gram per ekor per hari dan protein metabolisnya 4.44 2.43 gram per ekor per hari dengan efisiensi penggunaan protein 60.33%. Kebutuhan protein menurut metoda Hurwitz et al. (1978) sebesar 3.47 1.47 gram per ekor per hari, menurut standar Scott et al. (1969) adalah 5.88 2.30 gram per ekor per hari dan hasil perhitungan berdasarkan protein tubuh adalah 4.44 gram per ekor per hari. Terbukti bahwa ransum yang digunakan dalam penelitian
ini kelebihan protein, sehingga terjadi proses glukoneo- genesis. Jadi penyusunan ransum di daeran tropis kadar protein minimal 16% dengan energi metabolis 2900 kkal per kg cukup bagi ayam petelur tipe medium periode pertumbuhan....