Mempelajari pemisahan minyak dan protein kacang tanah (Arachis hipogea L.) dengan cara basah
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memilih cara pemisahan minyak kacang tanah dengan rendemen tinggi dan bermutu baik, yang sekaligus menghasilkan protein yang bermutu baik untuk konsumsi manusia.
Pemisahan dilakukan dengan cara memusingkan santan hasil penggilingan dan pemerasan kacang tanah pada sentri- fusa. Dari pemusingan santan terpisah menjadi tiga bagian yaitu "cream", larutan protein dan protein tidak larut. Minyak dipisahkan dari "cream" dengan pendinginan dan pemusingan, sedangkan protein dipisahkan dari larutan protein dengan pengendapan pada titik isolistrik yaitu dengan penambahan asam.
Faktor perlakuan berupa perbandingan berat bahan dengan pelarut (perlakuan A), 1 5, 1: 10 dan 1: 15, frekuensi ekstraksi (perlakuan B), 1 kali, 2 kali dan 3 kali, serta tingkat suhu pemanasan ekstrak (perlaku- an C), masing-masing sebesar 35 - 40, 55 - 60 dan 75 - 80 °c.
Pengamatan dilakukan terhadap rendemen endapan protein dan kadar protein, rendemen minyak dan kecera- han warna minyak serta berat kering ampas. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan Faktorial dan ulangan dua kali.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan makin besarnya perbandingan berat bahan dengan pelarut dan frekuensi ekstraksi, makin tinggi rendemen endapan protein dan rendemen minyak yang dihasilkan, serta makin sedikit ampas yang tertinggal, tetapi kedua faktor perlakuan tersebut tidak ber- pengaruh terhadap kadar protein endapan dan kecerahan warna minyak yang dihasilkan.
Tingkat suhu pemanasan ekstrak berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen endapan protein, kadar protein endapan dan rendemen minyak. Makin tinggi suhu pemanasan ekstrak, makin rendah kadar protein dan rendemen minyak. Rendemen endapan protein yang tertinggi didapatkan pada tingkat suhu pemanasan ekstrak 55 60 °c….