Peningkatan mutu ampas sagu kirai (Metroxylon sp.) melalui hidrolisa alkali, abu dan proses pemeraman yang diamati dari peubah in vitro
View/ Open
Date
1990Author
Bariyah, Syahrul
Jachja, Jajat
Evvyernie, Dwierra
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan usaha ternak ruminansia dalam kondisi sulitnya perluasan areal hijauan makanan ternak, memung- kinkan penggunaan limbah pertanian dan industri sebagai sumber pakan. Salah satu sumber pakan yang cukup potensial adalah ampas sagu kirai (Metroxylon sp.) yang berasal dari limbah pengolahan sagu.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi dasar mengenai jenis alkali atau abu serta lamanya proses pemeraman yang efektif dalam meningkatkan mutu ampas sagu kirai dilihat dari kecernaan dan fermentabilitasnya dida- rumen dengan menggunakan metode in vitro.
lam Penelitian ini dilakukan di laboratorium Ruminologi, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peter- nakan, Institut Pertanian Bogor, yang berlangsung dari awal bulan September 1989 sampai akhir bulan April 1990.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 6 x 4 dengan tiga kelompok, yang terdiri dari enam macam perlakuan alkali atau abu yaitu kontrol, abu janjang (AJ), abu ketel tebu (AKT), abu sekam padi (ASP), NaOH dan CaCO3, dengan empat taraf peme- raman yaitu 0, 24, 48 dan 72 jam. Penelitian ini berlang- sung tiga tahap masing-masing adalah (1) pengukuran PH larutan-larutan alkali dan abu untuk mengambil pH optimum dari tiap-tiap larutan; (2) pemeraman ampas sagu; dan (3) percobaan in vitro dengan variabel yang diukur yaitu Koe- fisien Cerna Bahan Kering (KCBK), Koefisien Cerna Bahan Organik (KCBO), produksi asam lemak atsiri (VFA) dan pro- duksi amonia (NH3). Sumber inokulum yang digunakan adalah cairan rumen berasal dari sapi jantan FH (Fries Holland) berfistula.
Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa PH optimum dari masing-masing larutan adalah AJ 20% = 10.9, AKT 25% 8.7, ASP 25% 9.0, NaOH 5% = 13.2, dan CaCO3 25% 12.3. Diduga larutan dengan pH tertinggi akan menghasilkan kecernaan dan fermentabilitas yang tinggi.