Pengaruh penggantian bungkil kedelai dengan ampas kecap dalam ransum terhadap performans dan mortalitas ayam broiler jantan
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai berapa jauh ampas kecap dapat menggantikan bungkil kedelai dalam ransum ayam broiler yang masih menghasilkan performans yang baik dan mortalitas yang rendah. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Juli sampai dengan tanggal 6 September 1991 di jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Ampas kecap sebagai limbah industri pengolahan kecap merupakan salah satu alternatif pengganti bungkil kedelai, karena masih mempunyai nilai gizi yang cukup baik. namun ampas kecap memiliki kelemahan yaitu kandungan garamnya yang cukup tinggi bagi ternak unggas.
Penelitian menggunakan 200 ekor anak ayam broiler jantan strain Hubbard. Anak ayam dibagi secara acak menjadi 5 perlakuan dan 4 ulangan, dengan masing-masing ulangan 10 ekor.
Ransum perlakuan terdiri dari lima macam ransum yang masing-masing mengandung 28.00% bungkil kedelai dan 0.00% ampas kecap, 23.00% bungkil kedelai dan 5.00% ampas kecap, 20.00% bungkil kedelai dan 8.00% ampas kecap, 17.00% bungkil kedelai dan 11.00% ampas kecap, serta 14% bungkil kedelai dan 14% ampas kecap.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Peubah-peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, badan, pertambahan bobot badan, konversi bobot ransum, mortalitas serta Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC) dan efisiensi ekonomi. Pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diukur dianalisis dengan menggunakan analisis ragam, dan untuk mengetahui perbedaan antar rataan perlakuan dilakukan Uji Jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan performans serta Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC) dan efisiensi ekonomi yang dihasilkan, tingkat pemberian ampas kecap sebesar 5% adalah yang terbaik. Dilihat dari segi mortalitas ampas kecap bisa digunakan sampai tingkat 11%.