Sitotoksisitas dan Toksisitas Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth)
Abstract
Daun miana (Coleus scutellarioides [L] Benth) telah digunakan masyarakat
secara tradisional dalam mengobati beberapa penyakit. Penelitian ini bertujuan
menentukan nilai LC50, toksisitas akut, mengetahui gejala toksik, dan wujud
toksik dengan pengamatan histopatologi pada organ hati. Uji sitotoksisitas
menggunakan larva udang (metode BSLT) dan uji toksisitas akut menggunakan
mencit betina (metode OECD dan kriteria GHS). Berdasarkan hasil penelitian,
nilai LC50 ekstrak aseton daun miana adalah 787.93 µg/mL. Toksisitas akut
ekstrak aseton daun miana termasuk kategori 4 (>2000-5000 mg/kgBB) atau dalam
kategori toksisitas rendah. Ekstrak aseton daun miana tidak menimbulkan kematian
maupun gejala toksik yang tidak dapat ditoleransi hingga hari ke-14 setelah
pemajanan. Pengamatan histopatologi menunjukkan terbentuknya lesi di beberapa
sampel organ hati berupa degenerasi sentrolobular dan nekrosis.
Collections
- UT - Biochemistry [1274]