Studi pengendalian erosi das cisadane hulu dengan menggunakan hasil interpetasi penginderaan jauh
Abstract
Di negara agraris seperti Indonesia pemanfaatan sumber daya lahan untuk kegiatan pertanian menempati kedudukan uta- ma. Proses pengalihgunaan lahan-lahan alami merupakan hal yang menarik untuk diperhatikan mengingat hasilnya akan sa- ngat dipengaruhi oleh tingkat teknologi pengelolaannya.
Tujuan penelitian ini adalah menentukan laju erosi DAS Cisadane Hulu serta tingkat bahaya erosi yang terjadi dan menentukan usaha pengendalian erosinya.
Dalam menentukan laju erosi tahunan digunakan metoda USLE, data yang diperlukan adalah data curah hujan, hari hu- jan dan hujan maksimum untuk menentukan nilai erosivitas hu- jan (R). Faktor erodibilitas tanah (K) diperoleh dengan menggunakan nomogram. Faktor kelerengan (LS) dari peta ting- kat kelerengan. Nilai faktor vegetasi dan pengelolaannya (CP) diperoleh dari peta tataguna lahan.
Dari hasil perhitungan metoda USLE dengan menggunakan rumus: ERKLS CP didapatkan laju erosi DAS Cisadane Hulu sebesar 24 465 801.07 ton/th pada luasan 93 292.00 ha. Erosi tingkat I terjadi pada luasan 28 062.23 ha (30.08%), erosi tingkat II terjadi pada luasan 20 039.12 ha (21.48%), erosi tingkat III terjadi pada luasan 17 921.34 ha (19.21%), erosi tingkat IV terjadi pada luasan 12 734.36 ha (13.65%), dan 14 534.90 ha (15.58%) mengalami erosi tingkat V.
Penyebaran tingkat bahaya erosi DAS Cisadane Hulu: Sangat Berat 18 068.50 ha (19.37%), Berat 15 206.00 ha (16.30%), Sedang 21 368.50 ha (22.90%), Ringan 16 721.75 ha (17.92%) dan Sangat Ringan 21 927.25 ha (23.57%).
Usaha pengendalian DAS diarahkan pada pemilihan pengelolaan tanaman yang sesuai dengan tingkat kemiringan lahan yang ada serta usaha penterasan pada areal yang memungkinkan…