Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus Yang Diberi Berbagai Dosis Enzim Cairan Rumen Pada Pakan Berbasis Daun Lamtorogung Leucaena leucocephala.
Abstract
Perkembangan pakan ikan komersial pada umumnya masih bertumpu pada tepung ikan sebagai sumber protein utama. Penurunan produksi tepung ikan, penurunan kurs rupiah dan meningkatnya permintaan tepung ikan menyebabkan terjadinya peningkatan harga tepung ikan secara signifikan yang pada akhirnya menyebabkan harga pakan ikan menjadi mahal. Penggantian tepung ikan dengan sumber protein nabati sudah berhasil dilakukan diantaranya tepung bungkil kedelai (SBM). SBM mampu mengganti sebagian tepung ikan namun ketersediaan SBM masih bergantung dari impor sehingga harganya sangat tergantung pada ketersediaan SBM di pasar Internasional. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor adalah dengan penggunaan bahan pakan lokal yang berkualitas, harga layak, persediaannya terjamin dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Salah satu bahan yang memenuhi persyaratan tersebut adalah daun lamtorogung. Kendala pemakaian tepung daun lamtorogung sebagai bahan baku pakan antara lain memiliki serat kasar yang cukup tinggi sehingga ikan sulit dalam memanfaatkan serat dimana ikan memiliki keterbatasan dalam hal ketersediaan enzim selulotik dalam saluran pencernaannya. Penggunaan enzim eksogen sangat diperlukan untuk menghidrolisis serat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus yang diberi berbagai dosis enzim cairan rumen pada pakan berbasis daun lamtorogung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2009 bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pakan perlakuan yang diberikan adalah pakan tanpa campuran enzim serta pakan dengan campuran enzim 200 ml/kg pakan, 400 ml/kg pakan, 600 ml/kg pakan, 800 ml/kg pakan dan 1000 ml/kg pakan. Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila Oreochromis niloticus dengan bobot awal rata-rata 20,59 1,00 gram dan panjang total tubuh rata-rata 11,12 0,32 cm dengan padat tebar 8 ekor/akuarium. Pemberian pakan secara at satiation dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari yakni pukul 08.00 WIB, 12.00 WIB dan 16.00 WIB. Pengecekan kualitas air dilakukan dua kali selama pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan tiga ulangan. Penambahan enzim 400-1000 ml/kg pakan memberikan nilai laju pertumbuhan harian relatif tinggi berkisar 1,22-1,46% dibandingkan dengan pakan tanpa enzim dan penambahan enzim 200 ml/kg pakan yaitu berkisar 0,74-1,07%. Penambahan enzim pada pakan memberikan nilai efisiensi pakan yang relatif tinggi berkisar 31,87-45,49% dibandingkan dengan pakan tanpa enzim yaitu sebesar 24,14%, begitu pula dengan konsumsi pakan yang nilainya relatif tinggi pada pakan dengan penambahan enzim berkisar 93,98-109,09% dibandingkan dengan pakan tanpa enzim yaitu sebesar 92,82%. Penambahan enzim 400-1000 ml/kg pakan memberikan nilai retensi protein relatif tinggi berkisar 16,15-23,35% dibandingkan pakan tanpa enzim dan penambahan enzim 200 ml/kg pakan berkisar 11,08-11,26%, begitu pula retensi lemak dengan penambahan enzim 200-1000 ml/kg pakan memberikan nilai 28,67-39,08% yang nilainya lebih tinggi dibandingkan pakan tanpa enzim yaitu sebesar 21,85%.
Collections
- UT - Aquaculture [2043]