Pengembangan cara sederhana penilaian tingkat konsumsi pangan rumah tangga
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan cara sederhana penilaian tingkat konsumsi pangan tingkat rumah tangga. Data yang digunakan berupa data sekunder pada penelitian yang berjudul Indikator Ketahanan Pangan pada Agroekosistem Lahan Kering dan Pasang Surut di Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Tim peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga pada tahun 2002.
Data konsumsi pangan keluarga diolah dengan menggunakan food processor. Untuk mengetahui tingkat konsumsi pangan keluarga digunakan angka kecukupan zat gizi rata-rata keluarga yang dianjurkan dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG) 2004. Hubungan tingkat konsumsi pangan keluarga dengan jumlah anggota keluarga dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Data konsumsi beras dan total serealia dianalisis untuk mengetahui nilai konstribusi energi terhadap total konsumsi dan kecukupan energi. Kemudian dilakukan uji beda (t-test) antara total konsumsi energi dengan energi penduga dari proporsi kontribusi energi beras dan total serealia terhadap total konsumsi dan kecukupan energi untuk mengetahui konsistensi jumlah konsumsi energi dari bahan pangan beras dan total serealia.
Rata-rata konsumsi energi keluarga contoh adalah sebesar 2001.3 Kkal dengan tingkat konsumsi energi sebesar 82%. Sedangkan rata-rata konsumsi protein keluarga contoh adalah sebesar 68,2 gram, dengan tingkat konsumsi sebesar 123,8%. Persentase responden dengan tingkat kecukupan zat gizi, 70% relatif lebih tinggi pada keluarga besar (jumlah anggota keluarga 27 orang), daripada keluarga kecil (jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang). Secara umum, hasil analisis korelasi pearson menunjukkan adanya hubungan negatif yang nyata (a = 0.05) tapi sangat rendah antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat konsumsi responden.
Rata-rata konsumsi total serealia responden sebesar 212,8 gram. Konsumsi total serealia tersebut memberikan asupan energi rata-rata sebesar 777,6 Kkal. Persentase rata-rata konstribusi energi total serealia terhadap total konsumsi energi sebesar 39,4%, sedangkan terhadap kecukupan energi sebesar 36,4%. Kontribusi energi pangan pokok beras responden terhadap total konsumsi energi sebesar 33,8%, dan terhadap kecukupan energi responden sebesar 31,2%.
Nilai selisih rata-rata terbesar adalah selisih antara total konsumsi energi dengan energi penduga dari proporsi kontribusi energi total serealia terhadap kecukupan energi. Sedangkan nilai selisih terkecil adalah selisih antara total konsumsi energi dengan energi penduga dari kontribusi energi beras terhadap total konsumsi energi. Total konsumsi energi penduga berdasarkan kontribusi energi beras tidak berbeda nyata (a = 0.05)dengan total konsumsi energi aktual. Berdasarkan hasil analisis uji beda ini maka penilaian konsumsi pangan dapat disederhanakan dengan hanya menanyakan konsumsi beras….
Collections
- UT - Nutrition Science [3001]