Efek Pemberian Mikoriza dan Pembenah Tanah terhadap Produksi Leguminosa pada Media Tailing Liat Dari Pasca Penambangan Timah
Abstract
Tailing adalah limbah ekstraksi bijih tambang yang menumpuk di lahan pasca penambangan yang memiliki sifat fisik, kimia, biologis dan nutrisi yang sangat rendah sehingga dapat menurunkan produktivitas lahan dan menghambat pertumbuhan tanaman. Hal tersebut perlu diatasi dengan melakukan usaha rehabilitasi agar dampaknya tidak berlanjut. Salah satu upaya tersebut adalah pemberian top soil (tanah lapisan atas) dan pembenah tanah berupa humega. Humega merupakan produk pembenah tanah konsentrat yeng mengandung bahan organik dan asam humik. Upaya lainnya adalah revegetasi dengan menanam vegetasi pionir yang dapat tumbuh pada kondisi marginal, menjaga kesuburan tanah dan merupakan tanaman penutup tanah yang dapat mengkonservasi tanah. Vegetasi yang cocok tersebut adalah dari famili leguminosa. Agar tanaman tumbuh cepat, sehat dan berproduksi lebih banyak maka usaha pemberian CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) dirasakan perlu untuk hal tersebut karena mikoriza merupakan asosiasi simbiotik bersifat mutualistik antara cendawan dengan perakaran tanaman yang membantu tanaman dalam pengambilan unsur hara dan melindungi tanaman dari serangan patogen akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi faktor mikoriza dan faktor pembenah tanah terhadap produksi tanaman Pueraria javanica, Centrosema pubescens, dan Calopogonium mucunoides yang ditanam pada tailing liat dari pasca penambangan timah dan mencari alternatif pembenah tanah pengganti top soil. Penelitian dilakukan di rumah kaca Laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (2x6) dengan empat ulangan, dan dua faktor yaitu faktor CMA dan faktor pembenah tanah. Faktor CMA terdiri atas Tanpa CMA (M0) dan Dengan CMA (M1), faktor pembenah tanah terdiri atas Kontrol (H0), Top soil (H1), Humega Cair (H2), Humega Bubuk (H3), Top soil ditambah Humega Cair (H4), dan Top soil ditambah humega Bubuk (H5). Peubah yang diamati adalah berat kering tajuk periode I dan II, persentase infeksi akar, jumlah spora dan identifikasi spora. Hasil yang diperoleh adalah interaksi antara mikoriza dan pembenah tanah nyata (p<0,05) meningkatkan bobot kering tajuk periode I pada tanaman P.javanica dengan hasil terbaik adalah pada pemberian humega bubuk saja tanpa CMA. interaksi tersebut juga nyata (p<0,05) meningkatkan bobot kering tajuk periode II pada tanaman C.pubescens dengan hasil terbaik pada perlakuan humega cair tanpa CMA. Secara umum interaksi antara faktor mikoriza dengan pembenah tanah sangat nyata (p<0,01) meningkatkan infeksi akar pada semua jenis tanaman. Alternatif pembenah tanah yang dapat menggantikan top soil adalah humega bubuk.