Evaluasi kualitas lingkungan biofisik di daerah aliran sungai Cidanau kabupaten Serang, Jawa Barat
Abstract
Erosi adalah suatu proses pindah atau terangkutnya tanah atau bagian- bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami, yaitu air dan angin. metoda yang sering digunakan untuk pendugaan erosi adalah Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang mempunyai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap besarnya kehilangan tanah dan dapat diperhitungkan secara terperinci dan terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa besarnya erosi yang terjadi
dengan formula USLE, memperkirakan besarnya dan Indeks Tingkat Bahaya
Erosi (TBE), memperkirakan besarnya Indeks Tingkat Fluktuasi Debit (TFD), memperkirakan Sediment Delivery Ratio (SDR) dan mengevaluasi Indeks Kualitas Lingkungan Setiap nomor unit peta dihitung jumlah erosinya sehingga besar erosi untuk DAS Cidanau adalah merupakan penjumlahan seluruh nomor unit peta.
Nomor unit peta dibuat dengan menggunakan sistem "grid" kemudian dengan menggunakan klasifikasi tingkat erosi Sangat Kecil (SK), Kecil (K), Sedang (S), Berat (B), Sangat Berat (SB), maka setiap nomor unit peta dapat diketahui tingkat erosinya. Dari hasil prediksi, laju produksi yang diperoleh untuk DAS Cidanau adalah 4.037.328,4547 ton/th dengan luas DAS 23.095 Ha.
Tingkat Bahaya Erosi didapat sebesar 5,879 dengan skor 3 (berat). Nilai
SDR berdasarkan luas DAS didapat sebesar 10,74% dengan skor 4 (sedang) dan
nilai Tingkat Fluktuasi Debit yaitu 9,034 dengan skor 1 (sangat berfluktuasi).
Proses perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan (IKL) DAS Cidanau dari tiga komponen biofisik diatas yaitu 1,34. Merujuk pada tabel interpretasi maka strategi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah jangka 10 tahun kedepan adalah "Pengamatan dan usaha rehabilitas terbatas". Sedangkan program kerjanya adalah "Kerja Rehabilitas Fisik dan Pengaturan kembali tata guna lahan" (DepHut/LSI IPB, 1991).