Analisis kelayakan usaha dan optimasi produksi dengan metode fuzzy pada usaha kerajinan rumput walingi (Cyperus elatus L.) di CV Cyndo Dayna Utama
Abstract
Pada saat ini sebagian besar usaha agribisnis dan agroindustri Indonesia
berada pada skala kecil dan menengah. Pada umumnya usaha-usaha ini masih
mengalami berbagai kendala seperti kurangnya modal usaha, kurangnya
profesionalisme dalam aspek teknologi, kurangnya kemampuan manajerial dan
kewiraswastaan, serta lemahnya aspek pemasaran. Oleh sebab itu perlu dicari
solusi dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia bagi
pelaku usaha-usaha tersebut.
Dalam menghadapi berbagai kendala-kendala di atas, perlu dibentuk suatu wadah yang dapat mendorong calon wirausahawan untuk menjadi usahawan yang handal di lapangan. Salah satu bentuk dari wadah tersebut ialah Inkubator Bisnis dan Teknologi (IBT). Perkembangan IBT di Indonesia diawali dalam tahun 1994 oleh Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil (PPK) dengan bantuan sebagian dana dari UNDP (United Nations Development Programme). Pada tahun 1994 tersebut, empat inkubator berdiri di PUSPIPTEK (Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Serpong, ITS, UNS, dan IPB. ...