Uji fermentabilitas ransum dengan penambahan zeolit pada level yang berbeda secara in vitro
View/ Open
Date
1989Author
Parlindungan N., Tunggul
Parakkasi, Aminuddin
Sigit, Nur aeni
Metadata
Show full item recordAbstract
Mineral Zeolit diketemukan pada pertengahan abad ke-18 dan nama Zeolit berasal dari kata zein artinya mendidih dan lithos yang artinya batuan. Disebut demikian karena mineral ini mempunyai sifat mendidih/mengembang bila dipanaskan. Mineral Zeolit mempunyai struktur terbuka yang terdiri dari lobang-lobang yang penuh berisi molekul-molekul air. Bila di- lakukan dehidrasi maka lobang-lobang yang berhubungan satu dengan yang lain tersebut berhubungan satu dengan yang lain tersebut merupakan saluran-saluran kosong kesegala arah, de- ngan ukuran saluran tergantung dari garis tengah logam alkali atau alkali tanah yang ada pada strukturnya. Keadaan struktur yang demikian memungkinkan terjadinya proses penggantian ion sehingga Zeolit merupakan ion exchanger yang baik. Sifat yang lebih penting lagi adalah sifat penapis molekuler yaitu ber- hubung Zeolit mempunyai struktur seperti tersebut diatas maka secara selektif dapat memisahkan atau menahan molekul terutama yang berbentuk gas yang garis tengahnya lebih besar daripada molekul-molekul yang bergaris tengah lebih kecil daripada uku- ran saluran (Mumpton dan Fishman., 1977).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memilhat pengaruh berbagai level zeolit terhadap produksi N-NH3, VFA, Kecernaan Bahan Kering (KBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KBO) dalam rumen in vitro dan diharapkan dari hasil penelitian ini dapat ditentukan level optimum/maksimum zeolit untuk aktivitas mikroba rumen pada domba dan kerbau.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Makanan Ternak dan Laboratorium Ruminologi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan IPB, dimulai tanggal 2 April sam- pai 28 Mei 1988.
Cairan rumen yang digunakan adalah cairan rumen domba dan kerbau yang diambil dari Rumah Potong. Hewan (RPH) kotamadya Bogor. Ransum yang digunakan terdiri dari 2 macam yaitu ransum yang mengandung 100 persen hijauan dan ransum yang mengandung 50 persen hijauan dan 50 persen konsentrat.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2x2x6 dengan ulangan 2 kali. Sebagai per- lakuan adalah ransum yang diberi zeolit dengan berbagai level Yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5 persen dari bahan kering. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan pem- berian zeolit berpengaruh sangat nyata (P0.01) terhadap produksi…dst