Analisis perilaku konsumen terhadap produk susu low/non fat pada konsumen wanita bekerja
Abstract
Tujuan utama dari penelitian ini adalah analisis perilaku konsumen produk susu low/non fat pada konsumen wanita bekerja. Tujuan khususnya adalah: 1). Mengidentifikasikan merek, jumlah, dan frekuensi konsumsi susu low non fat, 2). Menganalisis proses perilaku konsumen dalam mengkonsumsi susu low/non fat, 3). Mengidentifikasikan tingkat kepuasan akan manfaat dari mengkonsumsi susu low/non fat, 4). Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan dan ketidakpuasan dalam mengkonsumsi susu low/non fat.
Penelitian ini dilakukan di PT Penerbangan Garuda Indonesia yang berlokasi di Cengkareng, Tangerang dan dilaksanakan pada Bulan Juni Agustus 2002. Pemilihan responden dilakukan secara accidental dengan contoh yang dibagi kedalam dua lapisan (strata) berdasarkan jenis pelayanan yang ada di Garuda Indonesia, yaitu pada bagian ground staff yang berjumlah 30 orang dan flight attendant yang berjumlah 30 orang, dengan jumlah keseluruhan contoh penelitian adalah 60 orang.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari identitas contoh meliputi usia, pendidikan tertinggi, pendapatan, berat badan dan tinggi badan, dan pengetahuan gizi, konsep diri (body image), perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan evaluasi hasil. Data sekunder meliputi keadaan umum lokasi penelitian dan kriteria-kriteria yang relevan dari PT Garuda Indonesia. Data berat dan tinggi badan digunakan untuk menghitung IMT. Konsep diri diukur dengan tekhnik semantic differential pada masing-masing skala konsep diri dihitung nilai meannya. Tabulasi silang dilakukan pada variabel tingkat pendidikan, pendapatan, IMT, frekuensi, dan pengetahuan gizi dengan variabel tingkat kepuasan. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan contoh dilakukan regresi logistik.
Sebaran usia contoh berkisar antara 22 44 tahun dengan rata-rata 31,47. Kelompok usia terbanyak pada kelompok contoh pramugari (66,7%) antara usia 20- 30 tahun, sedangkan pada ground staff (73,3%) kelompok usia terbanyak antara 31- 40 tahun. Proporsi terbanyak menurut tingkat pendidikan untuk kelompok contoh pramugari adalah SMA (70%), sedangkan untuk kelompok contoh ground staff adalah S1 (40%). Pada kelompok contoh pramugari, proporsi terbanyak adalah yang berpendapatan kurang dari Rp. 5.000.000,00 per bulan (63,3%). Demikian halnya pada ground staff, proporsi terbanyak juga berpendapatan kurang dari Rp. 5.000.000,00 per bulan (90,0%). Sebesar 46,7% pramugari tergolong berpengetahuan gizi sedang (60-80%), sedangkan pada ground staff sebanyak 63,3% juga berpengetahuan gizi sedang (60-80%). Lebih dari separuh contoh baik yang pramugari (83,3%) maupun ground staff (83,3%) memiliki IMT yang normal yaitu
antara 18,50 25,00. nilai rata-rata konsep diri pramugari (4,17) lebih tinggi dan lebih mendekati konsep diri ideal dibandingkan dengan groundstaff (3,50).
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]