Pengaruh tingkat protein ransum berenergi metabolis 2650 KKAL per KG dan strain terhadap konsumsi air minum pada petelur tipe medium fase ke II
View/ Open
Date
1982Author
Budhyasari, Herawati
Amrullah, Ibnu Katsir
Sugandi, Dawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Air merupakan unsur yang vital dalam proses biologis, namun dalam tatalaksana pemeliharaan ayam baik dalam pemeliharaan secara kecil-kecilan, maupun dalam bentuk perusahaan kadang kala kurang mendapat perhatian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat protein dalam ransum berenergi metabolis 2650 kkal per kg dan strain terhadap konsumsi air minum pada petelur tipe medium fase ke II. -
Pelaksanaannya dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ter- nak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 13 minggu dari tanggal 20 April sampai dengan 20 Juli 1982. Penelitian berpijak atas dasar Rancangan Acak Leng-
kap dengan Pola Faktorial 2 x 2. Setiap perlakuan terdiri
dari 4 ulangan. Sebagai materi penelitian digunakan 88
ekor petelur strain Hisex Brown dan 88 ekor petelur strain
Super Harco. Ayam petelur dari kedua strain, dibagi secara acak menjadi 16 lot yang tiap lot terdiri dari 11 ekor, dalam "individual cage" yang berukuran 22 x 45 x 46 cm dipakai untuk setiap ekor.
Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum yang berenergi 2650 kkal per kg, dengan kadar protein 16 dan 18%.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa :
1. Pengaruh strain terhadap konsumsi ransum memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata, (P0.01). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi ransum.
2. Pengaruh strain terhadap konsumsi air minum, memperlihatkan perbedaan yang nyata, (P0.05). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi air minum.
3. Pengaruh tingkat protein terhadap konsumsi air minum sangat nyata, (P0.01). Tingkat protein 18% lebih banyak mengkonsumsi air minum.
4. Hubungan antara konsumsi air minum dengan ransum, produksi telur dan suhu lingkungan, tidak erat.
Air merupakan unsur yang vital dalam proses biologis, namun dalam tatalaksana pemeliharaan ayam baik dalam pemeliharaan secara kecil-kecilan, maupun dalam bentuk perusahaan kadang kala kurang mendapat perhatian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat protein dalam ransum berenergi metabolis 2650 kkal per kg dan strain terhadap konsumsi air minum pada petelur tipe medium fase ke II. -
Pelaksanaannya dilakukan di Bagian Ilmu Produksi Ter- nak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama 13 minggu dari tanggal 20 April sampai dengan 20 Juli 1982. Penelitian berpijak atas dasar Rancangan Acak Leng-
kap dengan Pola Faktorial 2 x 2. Setiap perlakuan terdiri
dari 4 ulangan. Sebagai materi penelitian digunakan 88
ekor petelur strain Hisex Brown dan 88 ekor petelur strain
Super Harco. Ayam petelur dari kedua strain, dibagi secara acak menjadi 16 lot yang tiap lot terdiri dari 11 ekor, dalam "individual cage" yang berukuran 22 x 45 x 46 cm dipakai untuk setiap ekor.
Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum yang berenergi 2650 kkal per kg, dengan kadar protein 16 dan 18%.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa :
1. Pengaruh strain terhadap konsumsi ransum memperlihatkan perbedaan yang sangat nyata, (P0.01). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi ransum.
2. Pengaruh strain terhadap konsumsi air minum, memperlihatkan perbedaan yang nyata, (P0.05). Super Harco lebih banyak mengkonsumsi air minum.
3. Pengaruh tingkat protein terhadap konsumsi air minum sangat nyata, (P0.01). Tingkat protein 18% lebih banyak mengkonsumsi air minum.
4. Hubungan antara konsumsi air minum dengan ransum, produksi telur dan suhu lingkungan, tidak erat.