Uji statis pengemasan pada ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi sumber daya laut khususnya perikanan yang. Salah satu jenis ikan yang nilai ekonomisnya tinggi di pasar domestik maupun ekspor adalah ikan kerapu (groupers) dalam keadaan hidup. Dewasa ini permintaan pasar luar negeri terus meningkat terhadap ikan kerapu hidup. Perbandingan harga ekspor antara ikan kerapu hidup dengan yang mati mencapai 4:1, bahkan lebih. Dengan demikian dibutuhkan teknologi penanganan dan transportasi hasil perikanan hidup yang cocok untuk kerapu, ekonomis dan efisien.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan data-data dasar tentang media kemasan, mengetahui proses pindah panas dalam kemasan, mendapatkan suhu imotil ikan kerapu dan suhu awal kemasan, serta mengetahui tingkat kelulusan hidup ikan kerapu pada pengemasan sistem kering dan air miial selama 6,9, dan 12 jam
Penelitian pendahuluan dengan menggunakan ikan mas untuk mendapatkan data-data dasar seperti nilai konduktifitas media kemasan, kondisi imotil ikan dan penggunaan es batu yang sesuai. Penelitian utama dengan ikan kerapu untuk mendapatkan suhu imotil ikan kerapu, metode pembugaran yang sesuai dan
mengetahui tingkat kelulusan hidup ikan kerapu selama dalam kemasan.
Serbuk gergaji yang dapat dimanfaatkan untuk media kemasan sistem kering sebesar 80.93% dengan kemampuan mengikat air 73.87%. Dalam pengemasan sistem kering digunakan serbuk gergaji dengan kadar air ±60%, nilai konduktifitas panas sebesar 0.3601 W/m K, pulp tercetak dengan kadar air 54,7% mempunyai nilai konduktifitas panas sebesar 0.2413 W/m K.
Berdasarkan analisa pindah panas, prediksi penggunaan es untuk kemasan sebesar 1.083 kg tidak sesuai dengan kondisi suhu yang diingikan dalam kemasan. Suhu terbaik dicapai pada penggunaan es 600 g.