Mempelajari parameter mutu paprika (Capsicum annum var. grossum) dengan pengolahan citra
Abstract
Paprika (Capsicum annum var. grossum) atau cabai manis merupakan tanaman hortikultura yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas khususnya Indonesia. Sampai saat ini paprika masih merupakan sayuran elit karena pada umumnya paprika dipakai sebagai bahan masakan-masakan asal luar negeri. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan gizi masyarakat, kebutuhan akan sayuran terus meningkat dan jenis sayurannya pun semakin bervariasi.
Penanganan pasca panen paprika terutama dalam hal sortasi dan pemutuan memegang peranan penting, karena paprika yang telah disortasi dan akan dipasarkan harus memiliki mutu yang memenuhi standar. Sortasi dan pemutuan yang dilakukan hingga saat ini adalah secara visual dengan berdasarkan pada pengalaman saja, sehingga kemungkinan pemutuan yang dihasilkan kurang konsisten. Hal ini bisa menyebabkan rendahnya keseragaman mutu dan akan berpengaruh pada konsistensi penentuan harga jual.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari parameter beberapa kelas mutu paprika merah dengan pengolahan citra dan mencari parameter yang di dapat dengan pengolahan citra yang dapat digunakan untuk membedakan paprika berdasarkan kelas mutunya. Kelas mutu yang dimaksud adalah hasil penggolongan mutu secara manual (visual) oleh tenaga pemutuan ahli yang terdiri dari paprika mutu A, mutu B dan mutu C.
Pemeriksaan parameter mutu paprika dengan pengolahan citra menggunakan luas proyeksi, indeks warna RGB, komponen warna HSI, roundness, feret's diameter, panjang dan diameter. Pengukuran terhadap luas proyeksi menghasilkan nilai sebaran 31925-51405 piksel untuk mutu A, 33229- 50355 piksel untuk mutu B dan 27225-46963 piksel untuk mutu C. Dengan demikian hasil ini menunjukkan tingkat mutu tidak bisa dideteksi dari luas proyeksi paprika yang disebabkan antar kelas mutu masih overlapping.
Indeks warna merah menghasilkan nilai sebaran 0.4615-0.6000 untuk mutu A, 0.4569-0.6262 untuk mutu B dan 0.4507-0.5928 untuk mutu C. Indeks warna hijau menghasilkan nilai sebaran 0.2128-0.2586 untuk mutu A, 0.2047-0.2748 untuk mutu B dan 0.2131-0.3303 untuk mutu C. Indeks warna biru menghasilkan nilai sebaran 0.1784-0.2860 untuk mutu A, 0.1693-0.2683 untuk mutu B dan 0.1880-0.2655 untuk mutu C. Komponen warna hue menghasilkan nilai sebaran 13-303 untuk mutu A, 19-178 untuk mutu B dan 13-238 untuk mutu C. Komponen warna saturation menghasilkan nilai sebaran 104-171 untuk mutu A, 89-175 untuk mutu B dan 100-164 untuk mutu C. Komponen warna intensity menghasilkan nilai sebaran 216-247 untuk mutu A, 207-265 untuk mutu B dan 212-247 untuk mutu C. Dari hasil yang diperoleh bisa disimpulkan bahwa mutu paprika tidak bisa dideteksi dari indeks warna RGB, seperti halnya dengan model warna HSI..