Pengaruh penggunaan enzym selulase pada pollard dan bungkil inti sawit dalam ransum terhadap pertumbuhan broiler
View/ Open
Date
1989Author
Natodas, Cliff
Sofyan, Lily Amalia
Tangendjaja, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Pollard dan bungkil inti sawit merupakan limbah industri pertanian yang potensial digunakan sebagai bahan makanan ternak dan tersedia dalam jumlah cukup besar. Salah satu faktor pembatas dalam penggunaan bahan makanan ini adalah kandungan serat kasarnya cukup tinggi sehingga penggu- naannya pada ternak unggas terbatas.
Serat kasar (termasuk selulosa) merupakan sumber energi bila dicerna dan sebagian energi tersebut digunakan untuk pekerjaan otot dan pertumbuhan ternak. Selulase adalah enzym yang kompleks sehingga dapat mendegradasi serat kasar (selulosa) membentuk monosakarida ya- itu glukosa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan energi pollard dan bungkil inti sawit akibat penambahan enzym selulase dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan broiler. Penelitian ini dilakukan di Kompleks Ayam, Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor mulai tanggal 21 Maret sampai dengan tanggal 18 April 1988.
Jumlah ternak yang digunakan sebanyak 384 ekor anak ayam umur sehari (AUS) tipe pedaging, strain Indian River yang terdiri dari 192 ekor untuk penelitian pollard enzym dan 192 ekor penelitian bungkil inti sawit enzym. Perlakuan ransum yang diberikan adalah ransum control (R), ransum menggunakan pollard/bungkil inti sawit (BIS) sebanyak 10 % (R/R), ransum menggunakan pollard/BIS 20% (R/R), ransum pollard/BIS yang diberi enzym selulase 0.25% sebanyak 20% (Rz/Rg), ransum menggunakan pollard/ BIS yang diberi enzym selulase 0.50 % sebanyak 20% (RRo) dan ransum yang menggunakan pollard/BIS yang dibert 9 enzým selulase 0.50% sebanyak 20% ditambah minyak 0.50%.
Enzym selulase yang digunakan adalah "Enzym Cellulase Onozuka P-1500 Loz 223029" produksi Yakult Biochemical Co. Ltd. Shingkancho, Nishinomiya, Jepang.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 6 dengan dua ulangan, faktor A adalah jenis kelamin dan faktor B adalah ransum dengan enam perlakuan. Peubah yang diukur adalah pertambahan bobot badan, kon- sumsi ransum, konversi ransum, persen karkas dan berat organ dalam…dst