Pengaruh pelapisan lilin dan lama penyimpanan terhadap kualitas buah belimbing (Averhoa carambola L.) pada penyimpanan suhu ruang
Abstract
Beiimbing manis (Averrhoa carambola L.) merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak digemari masyarakat, karena bentuknya menarik, rasa buahnya segar, dapat dibudidayakan di kebun/pekarangan atau pot, cepat berbuah, serta memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Namun penanganan pasca panen yang belum begitu baik menyebabkan kualitas belimbing menurun sebelum sampai ke tangan konsumen. Untuk itu diperlukan beberapa perlakuan yang dapat menghambat atau mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk memperpanjang umur simpan
komoditas hortikultura segar adalah dengan pelapisan lilin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi emulsi lilin yang optimal untuk penyimpanan belimbing pada suhu ruang, serta mengetahui pengaruh pelapisan lilin dan lama penyimpanan terhadap kualitas buah belimbing pada penyimpanan suhu ruang. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Jurusan Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor, yang terbagi atas dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan pada bulan Mei hingga Juni 2002, dan penelitian utama pada bulan Juli hingga September 2002.
Menurut Roosmani (1975), pelapisan lilin dapat menekan respirasi dan transpirasi dari buah-buahan dan sayur-sayuran segar, sehingga komoditi tersebut memiliki umur simpan yang lebih lama dan nilai jualnya dapat dipertahankan. Akamine et al. (1975) menyatakan bahwa dalam pemakaian lilin harus diupayakan agar pori-pori kulit buah tidak tertutupi sama sekali untuk mencegah terjadinya kondisi anaerobik di dalam buah, yang dapat mengakibatkan terjadinya fermentasi sehingga mempercepat pembusukan.
Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mempelajari pembuatan emulsi lilin 12% (larutan stock), menentukan konsentrasi yang paling baik terhadap daya simpan belimbing, serta menentukan kisaran konsentrasi dan selang waktu penyimpanan untuk penelitian utama. Dari penelitian pendahuluan didapatkan hasil bahwa belimbing dengan pelapisan lilin 12% mempunyai daya simpan yang paling lama, yaitu selama 20 hari. Pada penelitian utama ditetapkan selang konsentrasi 9%, 12% dan 15%, sedangkan selang lama penyimpanan yaitu 0 hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari dan 20 hari. Selain itu juga digunakan buah belimbing tanpa pelapisan lilin sebagai kontrol. Pada penelitian utama dilakukan pengamatan dan pengukuran parameter-parameter mutu buah belimbing untuk semua perlakuan, yang meliputi susut bobot, kekerasan, total padatan terlarut, vitamin C, laju respirasi serta uji organoleptik terhadap kesegaran, warna, aroma, kekerasan dan rasa.