Analisis ventilasi alam dan modifikasi desain Multi Span Greenhouse Faperta, IPB
View/ Open
Date
2002Author
Permatasari, Rita Intan
Widyarti, Meiske
Suhardiyanto, Herry
Metadata
Show full item recordAbstract
Setiap jenis tanaman dalam pertumbuhannya memerlukan kondisi lingkungan yang spesifik. Lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman akan membuat tanaman dapat berkembang dengan optimal. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya adalah suhu udara lingkungan sekitarnya, intensitas cahaya, kelembaban dan ketersediaan unsur hara. Faktor-faktor tersebut menentukan proses fotosintesis tanaman.
Salah satu cara pengendalian untuk pertumbuhan tanaman diantaranya dengan penggunaan greenhouse (rumah kaca). Penggunaan rumah kaca di daerah iklim trnpis berfungsi melindungi tanaman dari air hujan, kecepatan angin yang merusak, juga faktor-faktor ekstemal lainnya seperti hama dan intensitas cahaya matahari yang berlebihan. Kelemahan dari penggunaan rumah kaca adalah peningkatan suhu dalam bangunan.
Peningkatan suhu dalam rumah kaca melebihi suhu lingkungan di luar dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. V entilasi merupakan faktor penting dalam sistem pengendalian lingkungan iklim mikro dalam bangunan. V entilasi alamiah merupakan sistem ventilasi yang paling murah dengan memanfaatkan energi yang tersedia "gratis" di alam. Sistem ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan melalui bukaan yang timbul ala.bat faktor angin dan termal. Efek angin dan termal, bergerak sendiri maupun bersama-sama, dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan udara yang akan menentukan besarnya laju pertukaran udara yang melewati bukaan. Penurunan suhu yang dapat dicapai maksimal mendekati atau sama dengan suhu udara di luar bangunan.
Desain struktur greenhouse (rumah kaca) mempunyai pengaruh besar terhadap laju ventilasi diantaranya dimensi, bentang bangunan, posisi bukaan ventilasi dinding dan bukaan atap serta jumlah span. Faktor-faktor lainnya seperti iklim, letak geografis, keadaan tanah, angin, lingkungan, dan gangguan angin lokal di sekitar bangunan karena penataan bangunan yang berdekatan, perbukitan, pepohonan dan gangguan laillllya menjadi pertimbangan juga.
Multispan greenhouse Faperta, !PB merupakan bangunan pertanian yang dijadikan tempat penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian rancangan ventilasi alaminya di daeral1 tropis. Modifikasi desain dengan penambahan tinggi ventilasi dinding yang semula 2,4 m menjadi 3,0 m dan ventilasi atap yang semula 0,317 m menjadi 0,5 m ditujukan untuk mendapatkan laju ventilasi alami yang lebih besar dan direkomendasikan sesuai konstruksi bangunan dan faktor iklim setempat yaitu 0,75-1,0 per menit (40-60 /h). Laju ventilasi alam sebesar 0,75 -1,0 per menit adalah yang direkomendasikan untuk bangunan greenhouse. Modifikasi desain pada bukaan ventilasi sebagai tempat pertukaran aliran udara efektif dilakukan sebesar 40 % dari total luasan lantai bangunan.