Aktivitas Harian Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) di Situgunung Taman Nasioanal Gunung Gede Pangrango
Abstract
Mempelajari aktivitas harian penting untuk dilakukan agar dapat memahami
strategi pemberian makan hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
aktivitas harian lutung jawa (Trachypithecus auratus) di Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango (TNGGP) dengan memperhatikan hubungannya dengan
ketersediaan pakan. Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan dari bulan Oktober
2021 sampai bulan April 2022 (tujuh bulan) dengan melakukan observasi perilaku
lutung dan mencatat aktivitas serta komposisi pakannya serta survei fenologi
terhadap makanan utama mereka. Lutung jawa banyak menghabiskan waktunya
untuk istirahat (32,9%), autogrooming (19,7%), makan (16,6%), dan berpindah
(11,8%). Pakan lutung di Situgunung, TNGGP, terbatas pada tiga spesies saja, yaitu
Agathis dammara (82%), Calliandra calothyrsus (17%), dan Ficus variegata (1%).
Hasil ini berbeda dengan hasil 20 tahun lalu. Pakan lutung di TNGGP pada 20 tahun
lalu lebih beragam dibandingkan dengan saat ini. Namun penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa pada saat itu banyak jenis pohon yang dimakan lutung jawa
yang belum mempunyai anakan (tingkat semai dan pancang). Agathis dammara
merupakan pohon yang paling dominan di kawasan tersebut. Penurunan
keanekaragaman vegetasi terjadi karena sumber pakan lutung banyak yang tidak
mempunyai anakan. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang
dilakukan di TNGGP, wilayah jelajah saat ini mengalami perubahan drastis,
wilayah jelajah lutung saat ini adalah 6,8 – 19,6 ha, jauh lebih kecil dibandingkan
penelitian sebelumnya yaitu 15,9 – 18,6 ha. Artinya ketersediaan pakan cukup
melimpah meski tidak beragam. Pengelola TNGGP perlu mengevaluasi habitat dan
struktur kelompok lutung di sekitar Situgunung karena terdapat indikasi penurunan
keanekaragaman pohon sumber pakan pada kelompok lutung tersebut.