Pengaruh Protein Sel Tunggal "Pruteen" Dalam Ransum Ayam Petelur Sebagai Pengganti Bungkil Kedele Samapi Umur Mulai Berproduksi
Abstract
Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh Protein Sel Tunggal "Pruteen" dalam ransum ayam pe- telur sebagai pengganti bungkil kedele terhadap bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum, dewasa kelamin, produksi telur, bobot telur dan kualitas telur.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Lama penelitian enam bulan, dimulai dari tanggal 29 April dan berakhir tanggal 29 Oktober 1986.
Penelitian menggunakan 240 ekor anak ayam tipe petelur umur sehari strain Super Harco. Perlakuan yang diberikan terdiri dari enam macam, yaitu: ransum kontrol (0% Pruteen), ransum dengan 3% Pruteen, ransum dengan 6% Pruteen, ransum dengan 9% Pruteen, ransum dengan 12% Pruteen dan ransum de- ngan 15% Pruteen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Data yang diperoleh diolah dengan analisis sidik ragam dan Uji Jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan, pemberian ransum dengan berbagai tingkat Pruteen sangat nyata berpengaruh terhadap bobot badan umur enam minggu dan 12 minggu (P0.01). Dengan Uji jarak Duncan memperlihatkan, ransum perlakuan dengan 15% Pruteen rataan bobot badannya sangat nyata lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan perlakuan lainnya (P/0.01). Sedangkan pada umur 20 dan 26 minggu rataan bobot badan tidak berbeda nyata bila dibandingkan perlakuan trol untuk taraf pemberian Pruteen sampai 15%.
Pemberian ransum dengan berbagai tingkat Pruteen sangat berpengaruh terhadap konsumsi ransum (P0.01). Dengan Uji jarak Duncan memperlihatkan bahwa konsumsi ransum dengan 15% Pruteen sangat nyata lebih rendah dibandingkan perlakuan kontrol (P0.01), kecuali umur 0-26 minggu hanya sampai taraf nyata (P0.05).
Berdasarkan analisis sidik ragam, ternyata ransum perlakuan dengan berbagai tingkat pemberian Pruteen dalam ransum sampai taraf 15% sangat nyata berpengaruh terhadap konversi ransum pada umur 0-6 minggu dan 0-12 minggu. Menggunakan...dst