Efek toksikologis zat ekstraktif kayu tembesu (Fagraea fragrans Roxb.) terhadap rayap pohon Neotermes dalbergiae Khv.
View/ Open
Date
1994Author
Falah, Syamsul
Syafii, Wasrin
Febrianto, Fauzi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan kayu yang memiliki keawetan alami tinggi masih terbatas, hal ini karena ketersediaannya langka dan harganya sangat mahal. Di Indonesia diperkirakan hanya terdapat 15-20% jenis-jenis kayu yang keawetannya tinggi sedangkan sisanya adalah kelas awet rendah (Oey Djoen Seng, 1964). Untuk meningkatkan umur pakai kayu dengan kelas awet rendah, digunakan bahan pengawet sintetis yang banyak dijual di pasaran. Penggunaan bahan pengawet kayu sintetis sering menimbulkan masalah karena sebagian mengandung unsur yang beracun. Kayu memiliki keawetan alami karena mengandung komponen yang diduga bersifat racun terhadap organisme perusak kayu. Sumber keawetan alami kayu ini bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami. Selain itu bahan ini tidak menimbulkan dampak yang membahayakan terhadap lingkungan karena sifatnya yang mudah terdegradasi secara biologis (biodegradable). Keawetan kayu secara alami tidak dapat dipisahkan dari
Kayu masih memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia. Kebutuhan kayu semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, kemajuan teknologi perindustrian, dan ilmu pengetahuan...dst
Collections
- UT - Forest Management [2956]