Karakterisasi Gen APOA5 dan BCAT2 terkait Sifat Karkas, Kualitas Daging, dan Kandungan Gizi Domba Indonesia
View/ Open
Date
2024-01-18Author
Anggraeni, Novita Nur
Gunawan, Asep
Sumantri, Cece
Metadata
Show full item recordAbstract
Permintaan daging domba meningkat seiring bertambahnya penduduk
negara Indonesia menyebabkan diperlukan peningkatan produksi daging domba
baik kuantitas dan kualitas. Upaya peningkatan produktivitas daging domba
tersebut dapat dilakukan dengan perbaikan genetik berbasis seleksi molekuler.
Perbaikan secara genetik tersebut untuk melihat sifat karkas, kualitas daging, dan
kandungan gizi daging domba. Hal ini menjadi faktor yang penting dan
mempengaruhi referensi konsumen dalam konsumsi daging merah dan produk
daging olahan. Penelitian terkait gen APOA5 dan gen BCAT2 belum banyak
dilakukan pada ternak domba. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan gen APOA5 dan BCAT2 terhadap sifat karkas, kualitas
daging, dan kandungan gizi pada domba. Sampel yang digunakan sebanyak 168
ekor domba yang terdiri dari 18 ekor domba ekor gemuk (DEG), 84 ekor domba
ekor tipis (DET), 23 ekor domba jonggol (DJ), 4 ekor domba komposit garut
(DKG), 10 ekor domba composit agrinak (DCA), 10 ekor domba barbados cross
(DBC), dan 19 ekor domba garut (DG). Identifikasi gen APOA5 dan BCAT2
dilakukan dengan menggunakan (PCR-RFLP) menghasilkan genotipe pada gen
APOA5 CC,CT, dan TT serta gen BCAT2 yaitu GG, GC, dan CC. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa polimorfisme gen APOA5 dan BCAT2 bersifat
polimorfik pada domba. Mutasi gen APOA5 dan BCAT2 berhubungan nyata
(P<0,05) dengan kandungan kalium dan zat besi, kolesterol, 4-methyloctaanoic
(MOA), persentase karkas, panjang karkas, pH, keempukan, dan susut masak.
Gen APOA5 dan BCAT2 mempunyai kontribusi terhadap kualitas domba pada
domba Demand for lamb increases as Indonesia's population increases, making it
necessary to increase lamb meat production in both quantity and quality. Efforts
to increase sheep meat productivity can be made through genetic improvement
based on molecular selection. This genetic improvement looks at carcass
characteristics, meat quality, and nutritional content of sheep meat. This parameter
is essential and influences consumer references in consuming red meat and
processed meat products. Research regarding the APOA5 gene and BCAT2 gene
has not been carried out much in sheep. Therefore, this research was conducted to
determine the relationship between the APOA5 and BCAT2 genes on carcass
characteristics, meat quality, and nutritional content in sheep. The samples used
were 168 sheep consisting of 18 fat-tailed sheep (FTS), 84 thin-tailed sheep
(TTS), 23 jonggol sheep (JS), four garut composite sheep (GCS), ten compass
agrinak sheep (CAS), ten Barbados cross sheep (BCS), and 19 garut sheep (GS).
The APOA5 and BCAT2 genes were identified using (PCR-RFLP) to produce
genotypes for the APOA5 genes CC, CT, and TT and the BCAT2 genes, namely
GG, GC, and CC. The results showed that sheep's APOA5 and BCAT2 gene
polymorphisms were polymorphic. APOA5 and BCAT2 gene mutations were
significantly related (P<0.05) to potassium and iron content, cholesterol, 4-methyl
octanoic acid (MOA), carcass percentage, carcass length, pH, tenderness, and
cooking loss. The APOA5 and BCAT2 genes contribute to lamb quality in sheep
Collections
- MT - Animal Science [1169]