Penggunaan hidrogen peroksida (H2O2) dalam mempertahankan waktu hidup ikan kerapu lumpur (Epinephelus suillus)
Abstract
Kematian ikan sering terjadi pada proses transportasi ikan hingga ke konsumen. Faktor utama kematian ikan tersebut adalah minimnya pasokan oksigen dalam media transportasi. Pemanfaatan reaksi eksoterm antara air dengan hidrogen peroksida diharapkan mampu memberikan suplai oksigen tambahan bagi ikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh hidrogen peroksida terhadap kualitas air laut (media hidup) demi kelangsungan hidup ikan kerapu lumpur.
Penambahan hidrogen peroksida dilakukan pada berbagai konsentrasi dan volume. Pada penelitian tahap pertama dilakukan perlakuan penambahan berbagai konsentrasi hidrogen peroksida dengan volume tetap yaitu 0,5 ml. Konsentrasi yang dipergunakan adalah; 0%; 8,6%; 11,1%; 13,6%; 30%. Pada setiap konsentrasi dilakukan analisis kualitas air, sebelum dan sesudah pengemasan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Uji BNT dilakukan apabila dalam pengujian sebelumnya didapatkan hasil yang berbeda nyata.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi hidrogen peroksida 8,6%; 11,1 %; 13,6%; 30 % untuk ukuran ikan 60-80 g, mampu mempertahankan hidup ikan kerapu lumpur berturut selama 4,85 jam; 5,48 jam; 8,48 jam; 6,8 jam dan untuk ukuran ikan 100-150 g, mampu mempertahankan hidup ikan berturut selama 4,1 jam; 5,43 jam; 6,9 jam; 6,46 jam.
Berdasarkan lama waktu hidup ikan dan letal dosis didapatkan konsentrasi terpilih adalah 13,6% pada berat ikan kerapu lumpur 60-80 gram dengan jumlah oksigen terlarut 15,73 ppm dan kemampuan hidup ikan sekama 8,48 jam. Pada bobot ikan 100-150 gram didapat konsentrasi terpilih adalah 13,6% dengan jumlah oksigen terarut sebanyak 16,13 ppm dan kemampuan hidup ikan sekama 6,9 jam.
Setelah didapat konsentrasi hidrogen peroksida paling tepat yaitu 13,6%, maka dilanjutkan perlakuan penambahan berbagai volume dari konsentrasi 13,6 % Penambahan dilakukan pada volume: 0,5 ml; 1 ml; 1,5 ml; 2 ml; 2,5 ml. Hasil percobaan menunjukkan untuk ikan dengan bobot 60-80 g, ikan bertahan hidup berturut-turut selama 8,48 jam; 15,58 jam; 13,8 jam; 9 jam; 8,26 jam. Untuk ikan dengan bobot 100-150 g, ikan mampu bertahan hidup secara berturut selama 6,9 jam; 12,25 jam; 51,28 jam; 8,8 jam; 8,4 jam.
Berdasarkan lama waktu hidup ikan dan letal dosis didapatkan volume terpilih adalah 1,5 ml pada berat ikan kerapu lumpur 100-150 gram dengan jumlah oksigen terlarut 23,29 ppm dan kemampuan hidup ikan selama 15,58 jam. Pada bobot ikan 60-80 gram didapat volume terpilih adalah 1 ml dengan jumlah oksigen terarut sebanyak 23,15 ppm dan kemampuan hidup ikan selama 51,28 jam.
Collections
- UT - Aquaculture [2043]