Pengaruh teknik konservasi tanah terhadap kondisi sub DAS Cisadane hulu meliputi aliran permukaan, erosi dan sedimentasi mempergunakan model AGNPS Agricultural Non point Source Pollution Model
Abstract
Penyusunan perencanaan pengelolaan DAS yang baik memerlukan informasi yang akurat tentang laju erosi, aliran permukaan dan kualitasnya,. sehingga dapat dirancang model dan pola penggunaan lahan (land use) serta tingkat masukan konservasi untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Model yang digunakan adalah AGNPS (Agricultural Non Point Source Pollution Model), dikembangkan oleh Robert A. Young, Charles A. Onstad, David D. Bosch, dan Wayne P. Anderson tahun 1987 yang merupakan model terdistribusi sehingga diharapkan mampu memberikan gambaran yang baik terhadap perubahan parameter-parameter yang disimulasikan seperti parameter tanah, topografi, tataguna lahan dan pengelolaan lahan pada Sub DAS Cisadane Hulu.
Tujuan dari penelitian ini adalah memprediksi respon hidrologis Sub DAS Cisadane Hulu terbaru berupa volume dan laju puncak aliran permukaan, besar erosi dan sedimentasi tahunan serta melihat pengaruh teknik konservasi tanah yang dilakukan dengan skenario kegiatan rehabilitasi terhadap kondisi Sub DAS tersebut menggunakan model AGNPS yang dibagi dalam dua skenario,
Masukan (input) AGNPS kondisi awal pada Sub DAS Cisadane Hulku menghasilkan keluaran (output) kedalaman limpasan sebesar 66.04 mm dan puncak aliran permukaan sebesar 439.5 m³/det, sedangkan dengan curah hujan bulanan menghasilkan erosi total tahunan sebesar 1700.84 ton/ha yang masuk dalam kategori sangat berat (>480 ton/ha/th) dan nilai sedimen tahunan sebesar 81.39 ton/ha.
Skenario 1 menghasilkan kedalaman limpasan pada outlet sebesar 66.04 mm dan puncak aliran permukaan sebesar 439.5 m³/det serta erosi total tahunan sebesar 1582.41 ton/ha yang masih dalam kategori sangat berat (>480 ton/ha/th) dan nilai sedimen tahunan sebesar 78.51 ton/ha. Walaupun belum terjadi perubahan kategori erosi, tetapi terjadi penurunan dari kondisi awal.
Skenario 2 menghasilkan kedalaman limpasan pada outlet sebesar 66.04 mm dan puncak aliran permukaan sebesar 439.5 m³/det serta erosi total tahunan sebesar 1499.19 ton/ha dan nilai sedimen tahunan sebesar 73.29 ton/ha/th. Pada skenario 2 ini, terjadi penurunan erosi dan sedimen tahunan yang cukup besar dan bermanfaat. ...