Aplikasi model pendugaan limpasan permukaan untuk monitoring DAS di DAS Cilamaya dan DAS Ciasem Jawa Barat
View/ Open
Date
2004Author
Madijah, Tendri Bina
Purwanto, M.Yanuar J
Suratman
Metadata
Show full item recordAbstract
Air merupakan salah satu unsur utama untuk kehidupan manusia, disamping itu, air juga merupakan unsur yang sangat penting dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dalam hal pengelolaan dan pemanfaatannya, air memerlukan perencanaan yang baik, supaya kelestariannya tetap terjaga. Untuk memperkirakan ketersediaan air dari suatu sungai umumnya dilakukan dengan cara pencatatan data debit aliran sungai yang kontinyu. Seringkali didapatkan data debit tidak lengkap, sehingga untuk menghitung potensi air menggunakan simulasi "Rainfall-Runoff Relationship"(hujan-limpasan). Model hidrologi limpasan (run off model) yaitu, model tangki yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya debit sungai.
Struktur model tangki merupakan penggambaran proses limpasan yang terjadi yang dibentuk dengan persamaan-persamaan matematis yang ditulis menggunakan bahasa FORTRAN. Masukan model berupa curah hujan dan evapotranspirasi, keluarannya berupa debit model atau debit simulasi. Pada model ini diperlukan penetapan beberapa parameter kalibrasi yaitu, koefisien pengaliran air secara vertikal (z), koefisien pengaliran air secara horizontal (a), kandungan air tanah (xx) dan simpanan maksimum air dalam tanah (dmax).
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi limpasan permukaan dengan menggunakan model tangki di DAS Cilamaya dan DAS Ciasem provinsi Jawa Barat dan mengaplikasikan model tangki untuk evaluasi perubahan tata guna lahan terhadap debit. Model Tangki yang akan digunakan pada DAS Cilamaya dan Ciasem terdiri dari tujuh unit tangki untuk setiap sub DAS, setiap unit mewakili satu unit tata guna lahan, sehingga pada satu sub DAS terdapat tujuh unit tangki yang masing-masing mewakili tata guna lahan hutan, perkebunan, kebun campuran, sawah tadah hujan, tanah kosong, sawah irigasi, dan pemukiman. ...