Rancang bangun dan uji kinerja alat pemupuk tebu dengan tenaga tarik hewan
Abstract
Gula merupakan salah satu bahan makanan pokok dengan konsumsi nasional sekitar 4 juta ton, sedangkan produksi nasional hanya 1.8 juta ton pada tahun 2002. Intensifikasi budidaya tebu merupakan salah satu usaha yang perlu dipertimbangkan guna meningkatkan produksi gula. PG Tolangohula di Gorontalo merupakan salah satu pabrik gula yang sedang melakukan program intensifikasi tersebut, melalui peningkatan kinerja pemupukan dengan menggunakan tenaga tarik sapi yang tersedia di lokasi tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah ntuk merancang bangun, membuat dan menguji alat pemupuk tebu dengan tenaga tarik sapi. Dengan menggunakan alat pemupuk hasil rancangan ini, kinerja pemupukan dapat ditingkatkan.
Kriteria utama dalam perancangan alat pemupuk ini adalah: 1) alat pemupuk ditarik oleh dua ekor sapi, 2) pupuk yang digunakan adalah pupuk butiran (Urea, KCI dan TSP) dengan dosis yang sesuai, 3) pemupukan ditempatkan pada alur pupuk sedalam 15-20 cm dan berjarak 15 cm dari barisan tanaman, 4) pemupukan dilakukan pada usia tanaman tebu 2 bulan, 5) isi hopper pupuk sekurang-kurangnya 50 kg. Kriteria tersebut diperoleh dari survey ke lokasi perkebunan tebu dan masukan dari calon pengguna alat pemupuk. Dosis pemupukan yang diharapkan adalah 800 kg/ha urea, 200 kg/ha KCl dan 200 kg/ha TSP. Pada umumnya pupuk urea dan KCI dicampur pada saat pemupukan.
Bagian penjatah pupuk yang digunakan dalam perancangan ini adalah jenis rotor bercelah yang dilengkapi agitator. Rotor dan agitator terpasang pada sebuah poros yang diputar langsung oleh roda. Untuk pengaturan laju keluaran pupuk dari bagian penjatah, dibuat pengatur bukaan pintu dengan 8 tingkat lebar bukaan. Gerakan membuka-menutup pintu keluaran tersebut disatukan dengan mekanisme penaikkan dan penurunan pembuka alur. Mekanisme empat batang hubung digunakan untuk menaikkan dan menurunkan pembuka alur. Dalam pengoperasiannya, operator dapat...