Show simple item record

dc.contributor.advisorJenie, Betty Sri Laksmi
dc.contributor.authorDevi, Diece Roosflany Shinta
dc.date.accessioned2023-11-14T07:07:40Z
dc.date.available2023-11-14T07:07:40Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132151
dc.description.abstractBanyak penelitian menunjukkan bahwa galur yang diisolasi dari makanan tradisional seperti pikel, tempoyak dan sauerkraut mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri patogen, tahan garam empedu, serta mampu mereduksi kolesterol sehingga berpotensi sebagai galur probiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah penganekaragaman minuman probiotik sebagai minuman fungsional dengan memanfaatkan BAL probiotik yang diperoleh dari makanan tradisional. Penelitian ini meliputi (1) seleksi Bakteri Asam Laktat (BAL) asal makanan tradisional, (2) modifikasi konsentrasi susu skim, (3) formulasi kultur minuman probiotik, dan (4) uji penyimpanan minuman probiotik. Tiga galur hasil penelitian sebelumnya yang berpotensi sebagai galur probiotik, diseleksi berdasarkan kemampuannya untuk tumbuh dalam media nabati dengan konsentrasi susu skim dan glukosa tertentu. BAL probiotik tersebut yaitu BAL A, BAL B. dan BAL C. Ketiganya mampu tumbuh dalam media pertumbuhan tersebut dengan pertumbuhan tertinggi dicapai BAL A sebesar 2.4 x 10 CFU/ml. Pada modifikasi konsentrasi susu skim (X1, X2, X3 dan X4 %), BAL A dapat tumbuh baik pada semua konsentrasi susu skim yang diteliti. Minuman probiotik Formula 1, Formula 2 dan Formula 3 memperlihatkan penghambatan yang bagus terhadap Salmonella typhimurium dan Aspergillus flavus. Ketiganya dapat menurunkan jumlah S. typhimurium sebesar 3.2 unit log CFU/ml. Penghambatan tertinggi dicapai oleh Formula 1 dengan penurunan A. flavus sebesar 1.65 unit log CFU/ml Uji skalar garis terhadap penampakan, aroma dan rasa ketiga formula tidak berbeda nyata. Akan tetapi uji skalar garis dan uji penjenjangan (ranking) terhadap penerimaan umum Formula 1 berbeda nyata dan lebih disukai dibandingkan dengan 2 formula lain. Pertumbuhan BAL ketiga formula berkisar antara 9.5 x 10-1.9 x 10° CFU/ml. Uji penyimpanan untuk minuman probiotik Formula 1 dilakukan dalam lemari pendingin (3-5°C). Selama penyimpanan 33 hari jumlah BAL mengalami penurunan hingga menjadi 4.0 x 10 CFU/ml, dari jumlah sekitar 2.0 x 10 CFU/ ml. Jumlah BAL minimal untuk mempertahankan efek probiotik hanya dapat terpenuhi hingga penyimpanan selama 10 hari yaitu sebesar 1.4 x 10 CFU/ml. Berdasarkan uji penerimaan aroma minuman probiotik selama penyimpanan, ternyata produk masih dapat diterima hingga 20 hari oleh semua panelis. Pada uji penerimaan rasa selama penyimpanan 20 hari, sebanyak 83 % (>80%) panelis menyatakan masih dapat menerima rasa dari minuman probiotik tersebut. Sehingga bila dilihat dari segi aroma dan rasa, minuman probiotik tersebut dianggap masih dapat diterima hingga penyimpanan selama 20 hari...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcTeknologi Pertanianid
dc.subject.ddcTeknologi Panganid
dc.titleFormulasi kultur bakteri asam laktat dalam pengembangan minuman probiotik(III)id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMinuman probiotikid
dc.subject.keywordAsam laktatid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record