Show simple item record

dc.contributor.advisorRaharja, Sapta
dc.contributor.advisorMuslich
dc.contributor.authorRispinatri, Cahyaningtyas
dc.date.accessioned2023-11-14T02:40:54Z
dc.date.available2023-11-14T02:40:54Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/132057
dc.description.abstractRolling oil merupakan suatu produk pelumas khusus yang digunakan dalam pengerjaan logam, yaitu pada proses penipisan plat baja (cold rolling mill CRM) (Rizvi, 1992). Rolling oil terdiri dari pelumas dasar (basic fubricant) dan bahan-bahan tambahan (additive) dimana kedua komponen ini menentukan Karakteristik dan kinerja rolling oil. Minyak jarak memiliki potensi menjadi minyak pelumas nabati (rolling il karena minyak jarak memiliki viskositas yang tinggi, titik tuang (pour point) yang rendah serta ketahanan beban (load w wear index) yang cukup tinggi (La Puppung, 1986). Keunggulan yang dimiliki tersebut antara lain disebabkan karena ciri khas yang dimiliki oleh minyak jarak berupa asam lemak tak jenuh dominan yang dikandung minyak jarak yaitu asam risinoleat. Selain itu, minyak jarak juga mudah dimodifikasi untuk meningkatkan sifat-sifat fisik dan kimia yang diinginkan antara lain dengan proses dehidrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi perlakuan (jenis dan konsentrasi emulsifier) terbaik dalam rangka menghasilkan rolling oil dengan bahan dasar minyak jarak yang telah didehidrasi (Dehydrated Castor Oil/DCO). Dehidrasi dilakukan pada suhu 187° C dengan penambahan katalis NaHSO4 0.2% b/b minyak jarak selama 127.5 menit. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan karakterisasi terhadap DCO sebagai pelumas dasar rolling oil yang meliputi pengujian bilangan penyabunan, bilangan asam, bilangan iod dan pengukuran indeks viskositas. Pada penelitian utama, dilakukan percobaan untuk memperoleh kombinasi perlakuan jenis dan konsentrasi emulsifier terbaik. Jenis emulsifier yang digunakan adalah Topcithin 50 dan Tween 20 dengan konsentrasi 1.75% b/b, 3.25% b/b dan 4.75% b/b. Parameter yang dianalisis dalam penelitian utama meliputi kestabilan relatif emulsi, indeks kestabilan emulsi (ESI), persentase deplesi (D%) dan tegangan permukaan. Dari kombinasi perlakuan jenis dan konsentrasi emulsifier terbaik, dibuat rolling oil dengan menambahkan berbagai aditif berupa aditif EP sebesar 2.5% b/b, antioksidan Irganox L 109 sebesar 0.42% bb dan biosida Dowicide sebesar 0.1% b/b. Setelah penambahan berbagai aditif tersebut, dilakukan karakterisasi dan pengujian tekanan ekstrim terhadap rolling oil yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis keragaman diketahui bahwa kombinasi perlakuan terbaik diperoleh dengan jenis emulsifier Topcithin 50 pada tingkat konsentrasi 3.25% b/b dengan nilai kestabilan relatif emulsi sebesar 96.48%; nilai indeks stabilitas emulsi (ESI) sebesar 0.037; nilai persen deplesi (D%) sebesar 88% dan tegangan permukaan sebesar 33 dyne/cm. Hasil pengujian kinerja...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcTeknologi Pertanianid
dc.subject.ddcTeknologi Industriid
dc.titleFormulasi rolling oil berbahan dasar minyak jarak yang telah didehidrasiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMinyak jarakid
dc.subject.keywordkonsentrasi emulsifierid
dc.subject.keywordrolling oilid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record