Mempelajari tingkat komunikasi dalam keluarga ibu pekerja dan ibu bukan pekerja pada suku Batak, Betawi, dan Jawa
View/ Open
Date
1997Author
Setyawati, Nunung Dwi
Megawangi, Ratna
Karyadi, Lies
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat komunikasi suami-istri dan komunikasi orangtua-anak dalam keluarga ibu pekerja dan ibu bukan pekerja pada suku Batak, Betawi, dan Jawa.
Penelitian dilakukan di tiga propinsi yaitu Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah, tepatnya di kelurahan Kampung Baru dan Sei Mati, kecamatan Medan Maimun, kotamadya Medan, Sumatera Utara, untuk contoh suku Batak; Kelurahan Cipayung, kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dan kelurahan Ciganjur, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, untuk contoh suku Betawi, dan Kelurahan Jampiroso dan Banyuurib, kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk contoh suku Jawa. Penelitian dilakukan lebih kurang selama tiga bulan, dimulai pada bulan Oktober sampai bulan Desember 1996.
Unit contoh yang dipilih dalam penelitian ini adalah ibu rumahtangga berasal dari pasangan suami-istri suku Batak, Betawi, dan Jawa. Pengambilan contoh dilakukan secara acak sederhana, setelah lebih dulu dikelompokkan menjadi kelompok ibu pekerja dan ibu bukan pekerja. Dari masing-masing subpopulasi diambil sebanyak 30 orang ibu pekerja dan 30 orang ibu bukan pekerja, sehingga jumlah contoh masing-masing suku 60 orang dan jumlah seluruhnya 180 orang contoh.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi langsung. tersebut memuat tentang identitas keluarga Data contoh meliputi umur, pendidikan, besar keluarga, pendapatan per kapita per bulan, pengetahuan dan pengalaman meliputi: pendidikan informal, partisipasi dalam organisasi, frekuensi contoh menonton televisi dan menggunakan media павза lainnya; dan data yang komunikasi berhubungan dengan yang meliputi: hubungan kekerabatan,
kebersamaan keluarga, topik pembicaraan dan waktu berkomunikasi verbal suami-istri; kepuasan dan kebahagiaan istri terhadap keluarga. Sedangkan untuk mengetahui tingkat komunikasi orangtua anak dilakukan pengamatan terhadap beberapa sikap ibu terhadap anak. Data sekunder yang meliputi keadaan umum wilayah, kondisi tempat tinggal contoh diperoleh dari data potensi di kelurahan yang dipilih sebagai lokasi penelitian.
Analisis data dilakukan secara statistik. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda rata-rata yaitu uji T untuk membedakan kedua kelompok menurut status bekerja ibu dan uji one wayAnova untuk membedakan rata- rata menurut suku, dan uji Kruskal Wallis untuk data yang dihitung dengan skor, Uji Korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel dan uji dan uji analisis kovarian.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut tingkat komunikasi suani-istri pada kedua kelompok tidak berbeda nyata (p= 0,1490) dan pada ketiga kelompok suku sangat berbeda nyata sangat berbeda nyata (p=0,0087). Rata- rata komunikasi suami-istri pada ibu bukan pekerja suku Batak paling tinggi dan terendah pada ibu bukan pekerja suku Jawa. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat komunikasi suami-istri adalah umur istri, lama menikah, frekuensi istri menonton televisi, dan kebersamaan keluarga.
Tingkat komunikasi orangtua-anak pada kedua kelompok berbeda nyata secara marjinal (p=0,0578) dan pada ketiga kelompok suku sangat berbeda nyata (p=0,0001). Rata- rata komunikasi orangtua-anak tertinggi pada ibu pekerja suku Jawa dan terendah pada kelompok ibu bukan pekerja Buku Betawi. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi orangtua-anak adalah hubungan kekerabatan. Diduga dengan semakin dekat ibu dengan kerabatnya maka pengetahuan ibu tentang pengasuhan anak akan meningkat.
Status bekerja ibu tidak berhubungan nyata dengan tingkat komunikasi suami-istri dan berhubungan nyata dengan tingkat komunikasi orangtua-anak.
Collections
- UT - Nutrition Science [2918]