Kajian kinerja rantai pasokan lettuce head [Lactuca sativa] dengan menggunakan data envelopment analysis
View/ Open
Date
2009Author
Subarkah Lulud Adi
Mulyati, Heti
Setiawan, Alim
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertanian terdiri dari enam sub sektor yaitu sub sektor tanaman perkebunan,
tanaman pangan, hortikultura, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Salah satu
sub sektor pertanian yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
yaitu hortikultura dengan nilai 21,17% pada tahun 2005. PT Saung Mirwan
merupakan salah satu perusahaan agroindustri hortikultura, dimana sayuran
lettuce head merupakan salah satu produk unggulannya. Pengukuran kinerja pada
manajemen rantai pasokan bertujuan untuk mendukung tujuan, evaluasi kinerja
dan penentuan aksi di masa depan pada tingkat strategi, taktik dan operasional.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kondisi rantai pasokan sayuran
lettuce head, (2) menganalisis nilai tambah yang dihasilkan oleh setiap anggota
pada rantai pasokan komoditas lettuce head, (3) menganalisis kinerja anggota
rantai pasokan dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA),
(4) membandingkan perbandingan kinerja aktual PT Saung Mirwan dengan nilai
indikator Supply Chain Operations Reference (SCOR). Ruang lingkup penelitian
terbatas pada mitra tani dan perusahaan.
Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara secara mendalam, observasi langsung,
pengisian kuesioner, dan studi pustaka. Analisis kualitatif rantai pasokan lettuce
head diperoleh dengan cara wawancara kepada perusahaan dan petani. Analisis
kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai tambah dan pengukuran kinerja
dengan menggunakan DEA yang dilakukan pada mitra tani dan produk lettuce
head di PT Saung Mirwan.
Rantai pasokan lettuce head terdiri dari anggota primer dan sekunder.
Anggota primer terdiri dari mitra tani, PT Saung Mirwan, ritel atau restoran dan
konsumen akhir. Anggota sekunder terdiri dari pihak yang menyediakan sarana
untuk proses budidaya untuk petani dan pihak yang menyediakan sarana non
sayur untuk PT Saung Mirwan. Produk lettuce head ada dua macam yaitu lettuce
head yang dibungkus dengan plastik UV dan lettuce yang diolah menjadi
lembaran- lembaran (fresh cut). PT Saung Mirwan melakukan kegiatan kemitraan
dengan petani. Pasar dalam negeri lettuce head adalah supermarket dan restoran di
Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Bandung. Kemitraan adalah strategi
PT Saung Mirwan untuk mengatasi tingkat permintaan yang tinggi dan sumber
daya lahan serta modal yang terbatas. Risiko yang dihadapi oleh mitra tani adalah
risiko gagal panen yang diakibatkan oleh keadaan cuaca dan serangan hama
penyakit. Risiko yang dihadapi PT Saung Mirwan adalah pengembalian barang
dari ritel yang dikembalikan lagi kepada PT Saung Mirwan dan berkewajiban
mengganti produk yang kualitasnya tidak sesuai pada pengiriman produk
selanjutnya.
Persentase keuntungan yang didapatkan mitra tani sebesar 46% per musim
tanam dan harga pokok produksi per kg dari hasil panen sebesar Rp.1.500 dengan
asumsi petani menanam lettuce head sebanyak 7.000 bibit per musim tanam.
Perhitungan nilai tambah PT Saung Mirwan menunjukkan nilai tambah pada
lettuce head yang dibungkus plastik UV, pada semester 1 sebesar 59,59% dan
pada semester 2 sebesar 60,41%. Sedangkan nilai tambah lettuce head fresh cut,
pada semester 1 sebesar 55,03% dan pada semester 2 sebesar 49,68%.
Mitra tani yang tidak efisien kinerjanya pada tahun 2008 yaitu petani 2.
Efisiensi petani 2 sebesar 82,07% pada semester 1 dan sebesar 85,38% pada
semester 2. Analisis perhitungan efisiensi kinerja PT Saung Mirwan pada
semester satu dan dua tahun 2008 menunjukkan bahwa kinerja PT Saung Mirwan
untuk produk lettuce head menunjukkan nilai 100% atau efisien.
Perbandingan kinerja pada lettuce head yang dibungkus dengan plastik UV
sudah menunjukkan kinerja di atas nilai pembandingnya, dimana pembandingnya
berasal dari data SCOR pada perusahaan makanan. Perbandingan nilai atribut
kinerja pada lettuce fresh cut sudah menunjukkan kinerja di atas nilai
pembanding. Atribut kinerja yang di bawah rata-rata nilai pembandingnya yaitu,
kurangnya nilai pemenuhan pesanan sebesar 3,1% pada semester 1 dan 0,1% di
semester 2 pada lettuce head fresh cut.
Collections
- UT - Management [3476]