Estimasi Potensi Simpanan Karbon Pada Tegakan Puspa (Schima wallichii (DC.) Korth.) di Areal 1,2,3 dan 4 tahun Setelah Pembakaran, di Hutan Sekunder Jasinga, Kabupaten Bogor
View/ Open
Date
2005Author
Nurhayati, Esin
Saharjo, Bambang Hero
Hilwan, Iwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah.
Dampak dari kebakaran hutan salah satunya adalah terhadap vegetasi. Pembuktian
adanya dampak kebakaran terhadap vegetasi telah dilakukan melalui penelitianpenelitian
di areal yang telah terbakar. Pada areal yang telah terbakar 1, 2 dan 3
tahun terjadi pertumbuhan pohon secara alami, dimana pohon yang paling
dominan adalah Puspa. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa Puspa adalah jenis
yang mempunyai kemampuan bertunas paling tinggi setelah kebakaran.
Selain pengetahuan tentang terjadinya permudaan alam setelah terjadi
kebakaran kiranya perlu juga diteliti mengenai potensi simpanan karbon pada
tegakan yang baru (setelah terjadi kebakaran). Tegakan merupakan salah satu
sumber energi biomassa dimana unsur utamanya yaitu karbon. Pada kesempatan
ini, pendugaan potensi simpanan karbon dilakukan pada tegakan Puspa karena
Puspa dinilai dapat tumbuh sebagai pionir, sehingga jenis ini mempunyai prospek
untuk digunakan dalam penghutanan kembali tanah-tanah terbuka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model penduga potensi
simpanan biomassa dan karbon pada tegakan Puspa (Schima wallichii (DC.)
Korth.) di areal 1, 2, 3 dan 4 tahun setelah pembakaran.
Penelitian dilakukan di hutan sekunder Jasinga, Kabupaten Bogor.
Pelaksanaan penelitian mulai akhir April 2005 sampai dengan akhir Juni 2005.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah patok dan tally sheet, sedangkan
alat yang digunakan adalah pita meter, kompas, alat pengukur tinggi pohon
(galah), tali rapia, kantong plastik, golok, timbangan, oven, kamera dan alat tulis.
Penelitian dilakukan pada areal bekas terbakar 1‚ 2, 3 dan 4 tahun yang masing-masing
berukuran 20 m x 20 m.
Metode penelitian mencakup pengukuran diameter dan tinggi pancang,
pemotongan pancang yang mewakili setiap kelas diameter pada setiap petak,
penimbangan berat basah total setiap bagian pancang (batang, cabang, ranting dan
daun) dan pengovenan contoh uji tiap bagian pancang. Berdasarkan data yang
diperoleh dilakukan pengolahan data untuk mengetahui : kerapatan Puspa,
biomassa dan kandungan karbon pancang Puspa, potensi tegakan Puspa dan
penduga model regresi. Untuk membuat model regresi digunakan program
Minitab for Window Release 13.2.
Hasil Penelitian menunjukkan, pada setiap pertambahan umur tegakan
besar kecilnya potensi tegakan pada areal penelitian dipengaruhi oleh
pertumbuhan diameter dan tinggi tegakannya. Potensi tegakan pada petak
penelitian ditentukan berdasarkan volume tegakan. Volume tegakan setiap
tahunnya bertambah dari 1,23 m3/ha pada umur tegakan 1 tahun setelah
pembakaran hingga 9,24 m3/ha pada tegakan umur 4 tahun setelah pembakaran…dst
Collections
- UT - Forest Management [2837]