Show simple item record

dc.contributor.advisorSaharjo, Bambang Hero
dc.contributor.advisorHilwan, Iwan
dc.contributor.authorNurhayati, Esin
dc.date.accessioned2023-11-06T09:09:38Z
dc.date.available2023-11-06T09:09:38Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/130835
dc.description.abstractKebakaran hutan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Dampak dari kebakaran hutan salah satunya adalah terhadap vegetasi. Pembuktian adanya dampak kebakaran terhadap vegetasi telah dilakukan melalui penelitianpenelitian di areal yang telah terbakar. Pada areal yang telah terbakar 1, 2 dan 3 tahun terjadi pertumbuhan pohon secara alami, dimana pohon yang paling dominan adalah Puspa. Dari hal tersebut disimpulkan bahwa Puspa adalah jenis yang mempunyai kemampuan bertunas paling tinggi setelah kebakaran. Selain pengetahuan tentang terjadinya permudaan alam setelah terjadi kebakaran kiranya perlu juga diteliti mengenai potensi simpanan karbon pada tegakan yang baru (setelah terjadi kebakaran). Tegakan merupakan salah satu sumber energi biomassa dimana unsur utamanya yaitu karbon. Pada kesempatan ini, pendugaan potensi simpanan karbon dilakukan pada tegakan Puspa karena Puspa dinilai dapat tumbuh sebagai pionir, sehingga jenis ini mempunyai prospek untuk digunakan dalam penghutanan kembali tanah-tanah terbuka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model penduga potensi simpanan biomassa dan karbon pada tegakan Puspa (Schima wallichii (DC.) Korth.) di areal 1, 2, 3 dan 4 tahun setelah pembakaran. Penelitian dilakukan di hutan sekunder Jasinga, Kabupaten Bogor. Pelaksanaan penelitian mulai akhir April 2005 sampai dengan akhir Juni 2005. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah patok dan tally sheet, sedangkan alat yang digunakan adalah pita meter, kompas, alat pengukur tinggi pohon (galah), tali rapia, kantong plastik, golok, timbangan, oven, kamera dan alat tulis. Penelitian dilakukan pada areal bekas terbakar 1‚ 2, 3 dan 4 tahun yang masing-masing berukuran 20 m x 20 m. Metode penelitian mencakup pengukuran diameter dan tinggi pancang, pemotongan pancang yang mewakili setiap kelas diameter pada setiap petak, penimbangan berat basah total setiap bagian pancang (batang, cabang, ranting dan daun) dan pengovenan contoh uji tiap bagian pancang. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan pengolahan data untuk mengetahui : kerapatan Puspa, biomassa dan kandungan karbon pancang Puspa, potensi tegakan Puspa dan penduga model regresi. Untuk membuat model regresi digunakan program Minitab for Window Release 13.2. Hasil Penelitian menunjukkan, pada setiap pertambahan umur tegakan besar kecilnya potensi tegakan pada areal penelitian dipengaruhi oleh pertumbuhan diameter dan tinggi tegakannya. Potensi tegakan pada petak penelitian ditentukan berdasarkan volume tegakan. Volume tegakan setiap tahunnya bertambah dari 1,23 m3/ha pada umur tegakan 1 tahun setelah pembakaran hingga 9,24 m3/ha pada tegakan umur 4 tahun setelah pembakaran…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcKarbonid
dc.subject.ddcTegakan Puspaid
dc.subject.ddcHutan sekunderid
dc.titleEstimasi Potensi Simpanan Karbon Pada Tegakan Puspa (Schima wallichii (DC.) Korth.) di Areal 1,2,3 dan 4 tahun Setelah Pembakaran, di Hutan Sekunder Jasinga, Kabupaten Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record