Mempelajari aspek yang berhubungan dengan perilaku sanitasi pengelola dan penjamah makanan
View/ Open
Date
1997Author
Isnawan, Achmad Maskuri
Effendi, Yekti Hartati
Hapsari, Hepi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal, tingkat pengetahuan sanitasi pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal, perilaku pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal meliputi sikap dan tindakan sanitasinya, hubungan umur pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal dengan perilaku sanitasinya, hubungan tingkat pendidikan pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal dengan perilaku sanitasinya, hubungan tingkat pengetahuan sanitasi pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal dengan perilaku sanitasinya, perbedaan jenis kelamin pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal terhadap perilaku sanitasinya, perbedaan lama bekerja penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal terhadap perilaku sanitasinya, mempelajari perbedaan status tenaga penjamah makanan rumah makan warung Tegal terhadap perilaku sanitasinya dan mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pengelola dan penjamah makanan rumah makan dan warung Tegal secara bersamaan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kodya Bogor dari mulai bulan Juni 1996 sampai dengan bulan September 1996. Contoh berjumlah 10 rumah makan dan 37 warung Tegal. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil meliputi data perilaku (sikap dan tindakan) pengelola dan penjamah makanan warung Tegal dan rumah makan, data karakteristik pengelola warung Tegal dan rumah makan, (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan formal dan keikutsertaan kursus sanitasi makanan), data karakteristik penjamah makanan warung Tegal dan rumah makan (jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan formal, keikutsertaan kursus sanitasi makanan, lama bekerja, status tenaga dan pemeriksaan kesehatan berkala), data tingkat pengetahuan sanitasi pengelola dan penjamah makanan warung Tegal dan rumah makan, dikumpulkan melalui wawancara dengan kuesioner. Data sekunder yang diambil adalah daftar rumah
makan tipe C dari Dinas Kesehatan Kodya Bogor.
Data primer yang bersifat kualitatif yaitu tingkat pengetahuan sanitasi, sikap dan tindakan dikuantifikasikan berdasarkan skor. Data tingkat pendidikan formal dikelompokkan dalam 3 katagori tinggi, sedang dan rendah Sedangkan data tingkat pengetahuan sanitasi, sikap dan tindakan dikelompokkan dalam 3 katagori yaitu baik, sedang dan rendah. Untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan Uji Korelasi Spearman (Dajon, 1986) Sedangkan untuk melihat perbedaan variabel pada kedua kelompok contoh yaitu rumah makan dan warung Tegal dilakukan Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon (Walpole, 1992)
Dari penelitian ini diketahui pengelola rumah makan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (60%) sedangkan pengelola warung Tegal 78,38% berjenis kelamin laki-laki. Umur pengelola rumah makan 40% berada pada kisaran 50-59 tahun. Umur pengelola warung Tegal 56,70% berada pada kisaran 20-29 tahun. Tingkat pendidikan formal pengelola rumah makan 60% mempunyai tingkat pendidikan setingkat SMTA dan untuk pengelola warung Tegal 51,35% mempunyai tingkat pendidikan setingkat SD. Terdapat 20% pengelola rumah makan yang pernah mengikuti kursus sanitasi makanan. Seluruh pengelola warung Tegal belum pernah mengikuti kursus sanitasi makanan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan atau Instansi lainnya..
Penjamah makanan rumah makan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (75%) sedangkan penjamah makanan warung Tegal 100% berjenis kelamin perempuan. Umur penjamah makanan rumah makan berada pada kisaran 30-39 tahun (50%). Umur penjamah makanan warung Tegal berada pada kisaran 20-29 tahun (52,38%) Penjamah makanan rumah makan 80% mempunyai tingkat pendidikan setingkat SMP sedangkan sebagian besar (85.71%) penjamah makanan warung tegal sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan formal setingkat SD. Hanya terdapat 25,00% penjamah makanan rumah makan yang pernah mengikuti kursus sanitasi makanan, sedangkan pada penjamah makanan warung Tegal seluruhnya belum pernah mengikuti kursus sanitasi makanan. Seluruh penjamah makanan rumah makan mempunyai lama kerja lebih dari 1 tahun. Sebagian besar penjamah makanan warung Tegal bekerja kurang dari 1 tahun (57,15%). Penjamah makanan rumah makan 50% pernah mengalami pemeriksaan kesehatan secara berkala sedangkan penjamah makanan warung Tegal seluruhnya belum pernah mengikuti pemeriksaan kesehatan secara berkala. Status tenaga penjamah makanan rumah makan seluruhnya berstatus tenaga tetap, sedangkan penjamah makanan warung Tegal sebagian besar berstatus tenaga tetap (61,09%)
Tingkat Pengetahuan Sanitasi pengelola rumah makan sebagian besar berkatagori sedang (60%). Hal yang sama terdapat pada pengelola warung Tegal sebagian besar tingkat pengetahuan sanitasinya berkatagori sedang (62,16%) Sedangkan pada penjamah makanan rumah makan 50% mempunyai tingkat pengetahuan sanitasi berkatagori baik dan untuk penjamah makanan warung Tegal 80.95% mempunyai tingkat pengetahuan sanitasi berkatagori sedang...
Collections
- UT - Nutrition Science [3001]